TINDIHAN, KOK BISA SICH ??



TINDIHAN, KOK BISA SICH ??

            Tidur adalah aktivitas yang diperlukan manusia untuk mengistirahatkan tubuh usai menjalani berbagai aktivitas. Saat tidur itulah tubuh menusia mengganti sel-sel yang rusak. Namun tidur bukan sekedar aktivitas biasa. Ternyata ada misteri seputar tidur dan menjelang terlelap.
Tentu sebagian orang pernah merasakan saat tidur tubuhnya tidak bisa digerakkan. Serasa ada sesuatu yang menindih dan membekap tubuh sehingga tidak bisa bernafas dan bangun. Saat terlelap badan terkunci, disertai dengan kesulitan bernafas, kepanikan dan ketakutan. Inilah yang biasa disebut tindihan.
Menurut kepercayaan masyarakat, tindihan terjadi karena tubuh kita ditindih atau diganggu oleh makhluk halus. Oleh karena itu, kita jadi sulit atau bahkan tidak bisa bergerak. Jangankan bergerak, bernafas dan berteriak saja tidak bisa. Namun, saya berusaha mencari informasi mengenai misteri tersebut, karena saya tidak yakin dengan alasan itu.
Menurut medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya.

Sleep paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17 tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.
Gejala ini bukan hal yang luar biasa, amat wajar terjadi terutama pada mereka yang kurang tidur. Saat tubuh sangat lelah, sedang beristirahat, ternyata otak tidak bisa diajak kompromi untuk istirahat. Otak manusia masih terjaga, namun karena anggota tubuh sedang tidur, otak hanya dapat membuat indra tertentu terjaga, seperti mata yang masih dapat melirik/melihat situasi dan telinga yang dapat mendengar stimuli. Mengapa bisa sulit bernapas? Barangkali ruangan tempatnya tidur pengap, ventilasinya kurang besar, aliran udara dalam ruangan tertahan. Mengapa panik? Karena kita tidak biasa menghadapi hal itu.            Mengapa saat itu terjadi terasa ketakutan? Karena kita susah bangun dan menggerakkan anggota tubuh, mau berteriak pun susah. Kita berpikir yang jelek tentang situasi itu.                                                                Mengapa ada bayangan hitam saat tindihan? Itu halusinasi. Jadi semuanya berpangkal pada otak manusia.
Dalam otak terdapat jutaan sel syaraf yang saling berinteraksi, interaksi tersebut adalah berupa lompatan impuls yang berupa sinyal listrik dari satu neuron ke neuron yang lain. Lompatan – lompatan impuls ini kemudian menghasilkan suatu gelombang, semakin cepat frekuensi lompatan impuls maka semakin besar frekuensi gelombang yang dihasilkan.
Besarnya frekuensi gelombang otak menandakan kondisi fisik, kesadaran. dan pikiran kita..
  1. Betha, frekuensi 12 – 25 Hz. Dominan pada saat kita dalam kondisi terjaga, menjalani aktifitas sehari-hari yang menuntut logika atau analisa tinggi.
  2. Alpha, frekuensi 8 – 12 Hz.Dominan pada saat tubuh dan pikiran rileks dan tetap waspada. Misalnya ketika kita sedang membaca, menulis, berdoa dan ketika kita fokus pada suatu obyek. Gelombang alpha berfungsi sebagai penghubung pikiran sadar dan bawah sadar. Alfa juga menandakan bahwa seseorang dalam kondisi light trance atau kondisi hypnosis yang ringan. Pada level ini sering terjadi mimpi atau hayalan.
  3. Theta, frekuensi 4 – 8 Hz. Dominan di saat kita dalam kondisi hypnosis, meditasi dalam, hampir tidur, atau tidur.
  4. Delta, frekuensi 0,1 – 4 Hz. Dominan saat tidur lelap tanpa mimpi. Dan juga dialami oleh mereka yang jatuh pingsan atau koma dengan skala yang ‘parah’. Dalam frekuensi ini otak memproduksi human growth hormone yang baik bagi kesehatan manusia. Bila seseorang tidur dalam keadaan delta yang stabil, kualitas tidurnya sangat tinggi. Meski tertidur hanya sebentar, ia akan bangun dengan tubuh tetap merasa segar. Dan di wilayah inilah tidur tahap paling dalam (Rapid Eye Movement) terjadi.
            Pada keadaan normal, proses tidur manusia yang baik adalah berturut – turut dimulai dari Betha sampai Delta, namun jika keadaan tubuh kita sedang stress, kelelahan, dan jam tidur tidak teratur maka urutannya menjadi betha, alpha, delta, dan kembali ke betha. Karena gelombang otak dari tahap tidur dalam langsung lompat ke tahap sadar secara tiba – tiba, maka tubuh akan mengalami kesadaran di bagian tubuh atas (mata, telinga) tetapi bagian tubuh yang lain belum sadar (khususnya bagian bawah tubuh). Dan hal itu memicu fenomena sleep paralysis atau yang biasa disebut ketindihan. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan dengan hal mistis.
Jangan Anggap Remeh
Meski biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi.
Jika Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.

Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Perlu diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan tidur ini.
Nah, jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu ketika memeriksakan diri ke dokter.
Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara
- Di budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut the devil riding your back hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
- Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
- Di budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
- Di budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
- Di budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island. Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
- Di budaya Turki, disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
- Di budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.
- Di budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus merasuki tubuh seseorang.
- Di budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.
- Di budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di bawah bantal saat tidur.
- Di budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun, seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan terjadilah sleep paralysis.
            Cara Mengatasi Tindihan
Setelah cukup lama sering mengalami tindihan, saya akhirnya capek dan mencari tahu bagaimana menghindarinya, akhirnya setelah searching  saya  menemukan caranya, diantaranya adalah :
1. Usahakan selalu berdoa sebelum tidur dan jangan sampai tidur terlalu larut.
2. Kamar jangan sampai terlalu tertutup, berikan sedikit ventilasi udara.
3. Bila terjadi tindihan dan tersadar, jika kembali tidur usahakan rubah posisinya, untuk   menghindari terserang tindihan lagi.
4. Ini cara yang paling jitu ketika saya mengalami tindihan, saya selalu menahan nafas beberapa detik, dan itu terbukti, saya bisa langsung tersadar dari tindihan dan kembali tidur dengan merubah posisi. Ini cara yang saya temukan sendiri.
            Pada akhirnya semuanya kita kembalikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan percaya kita adalah mahluk yang paling sempurna, dan jangan takut akan godaan-godaan dari mahluk manapun juga.
Anda juga bisa mendownload file Powerpointnya DISINI!!!

Sumber :
http://catatanpelangitina.wordpress.com/2013/04/12/mengatasi-tindihan/

Previous
Next Post »

Pages