bau mulut setelah bangun tidur?



                Bau mulut setelah bangun tidur ????
Banyak sekali proses yang dialami dalam tubuh kita, baik saat kita beraktivitas atau dalam saat kita tidur. Salah satunya yang kita alami waktu tidur yaitu setelah bangun mulut atau nafas kita tercium sangat tidak enak. Kali ini kita akan membahas mengapa bisa seperti itu.
Bau napas yang tidak sedap saat bangun tidur hampir terjadi pada semua orang. Meski bukan merupakan perkara serius.Bau mulut secara umum dapat terjadi secara permanen atau sementara. Gangguan ini memberikan dampak atau citra yang negatif bagi penderitanya. Tapi untuk bau  mulut saat bangun tidur tampaknya hampir dialami semua orang. Tetapi terlebih dahulu kita harus tau apa itu bau mulut. Bau mulut ( Halitosis) merupakan suatu keadaan dimana terciumnya bau mulut pada saat seseorang mengeluarkan nafas (biasanya tercium saat berbicara). Bau mulut disebabkan dari mulut kering, stress, berpuasa, makanan yang berbau khas dan metabolisme lainnya.
                                                                                         
          Penyebab  utama bau mulut pagi hari adalah bakteri alami yang ada di mulut. Mulut mengandung berbagai bakteri yang memulai proses pencernaan. Saat beraktivitas, air liur dan gerakan mulut normal untuk bicara dan  mengunyah, sehingga dapat membersihkan serpihan makan dan  mencegah bakteri berkembang. Namun saat tidur terjadi penurunan produksi air liur, sehingga mulut menjadi kering. Selain itu, juga terjadi penurunkan oksigen yang tersedia di dalam mulut. bakteri dalam mulut sebenarnya bersifat  anaerob, artinya tidak dapat hidup tanpa bantuan oksigen dan tidak dapat tumbuh dalam  mulut  yang kering. Akibatnya, agar dapat bertahan  hidup bakteri ini akan mencerna protein yang tertinggal di mulut dari sisa-sisa makanan yang terjebak di antara gigi, air liur, lendir dan bahan selular lainnya.Protein yang dicerna tersebut akan menghasilkan gas belerang yang mengakibatkan bau mulut tidak sedap saat bangun tidur. Gas yang berbau  busuk yang dihasilkan selama tidur ini akan menghilang bila produksi air liur kembali norma
             Beberapa penelitian telah di lakukan untuk mengetahui bakteri-bakteri spesifik penyebab bau mulut tersebut. Di dalam mulut normal diperkirakan rata-rata terdapat sekitar 400 macam bakteri dengan berbagai tipe. Meskipun penyebab bau mulut belum diketahui dengan jelas, kebanyakan dari bau tersebut berasal dari sisa makanan di dalam mulut. Masalah akan muncul bila sebagian bakteri berkembang biak atau bahkan bermutasi secara besar-besaran. Kebanyakan dari bakteri ini bermukim di leher gigi bersatu dengan plak dan karang gigi, juga di balik lidah karena daerah tersebut merupakan daerah yang aman dari kegiatan mulut sehari-hari. Bakteri tersebut memproduksi toxin atau racun, dengan cara menguraikan sisa makanan dan sel-sel mati yang terdapat di dalam mulut. Racun inilah yang menyebabkan bau mulut pada saat bernafas karena hasil metabolisme proses anaerob pada saat penguraian sisa makanan tersebut menghasilkan senyawa sulfide dan ammonia.
Banyak sekali orang yang telah  melakukan cara menyikat gigi dengan bener, yakni dengan menyikat gigi tepat pagi setelah sarapan dan sebelum orang tersebut berangkat tidur. Saat menjelang tidur ini adalah saat yang paling tepat untuk membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan. Hal ini dikarenakan sisa-sisa makanan tersebut dapat merusak lapisan gigi dan membuat pertumbuhan bakteri berkembang dengan pesat. Namun, walaupun telah menyikat gigi dengan benar, banyak orang yang masih mengeluhkan adanya bau mulut yang sangat mengganggu saat bangun tidur, seakan-akan orang tersebut tidak sikat gigi sebelumnya.
Memang, pasta gigi maupun obat kumur yang digunakan dalam pembersihan gigi sebelum tidur dapat mengusir bakteri. Namun, efek dari obat kumur dan pasta gigi tersebut ternyata tidak dapat bertahan  lama. Beberapa saat setelah kita tertidur, efek dari obat kumur dan pasta gigi pun berangsur-angsur berkurang dan membuat lingkungan dalam mulut menjadi tempat yang cocok bagi bakteri untuk berkembang biak.

Bau mulut (Halitosis) dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu 

1.    Faktor fisiologis terdiri dari :
a.    Kurangnya aliran ludah selama tidur
Air liur sangat penting untuk menjaga kesegaran nafas.  Pengeluaran air liur akan berkurang ketika tidur, hal ini menyebabkan mulut kering dan menimbulkan bau mulut.
b.    Makanan
Bau mulut dapat terjadi karena pengaruh makanan. Beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan bau mulut (Halitosis), diantaranya adalah makanan yang mengandung sulfur seperti bawang putih, kubis, brokoli serta makanan yang berbau khas seperti petai, jengkol, dan durian .
b.    alkohol
Alkohol dapat mengurangi produksi air ludah sehingga mengiritasi jaringan mulut yang akhirnya semakin memperparah bau mulut.
d.    Kebiasaan merokok
Merokok dapat m.    Minuman emperburuk status kebersihan gigi dan mulut sehingga bisa memicu terjadinya radang gusi dan dapat berakibat terjadinya bau mulut (Soemantri, 2008).
e.   Menstruasi
Wanita dalam masa haid (menstruasi) dapat mengalami bau mulut (halitosis) disebabkan karena sekresi air ludah dalam mulut berkurang sebagai akibat kekacauan endokrin yang pada kenyataannya menguntungkan pertumbuhan kuman anaerob, sehingga halitosis sudah pasti akan terjadi

2.    Faktor pantologis terdiri dari :
a.    Oral hygiene buruk
Kebersihan mulut yang tidak baik dapat menyebabkan terjadinya halitosis, misalnya karena sisa-sisa makanan yang menempel dan sulit dibersihkan terutama pada gigi berbehel.
b.    Plak
Plak adalah suatu deposit lunak yang terdiri atas kumpulan bakteri yang berkembangbiak diatas suatu matrik yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi apabila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya.
c.    Karies
Karies gigi adalah suatu penyakit yang merupakan interaksi dari 4 faktor yaitu:Host (penjamu), Agent (penyebab), Enviorenment (lingkungan) dan Time (waktu) yang menghasilkan kerusakan pada jaringan keras gigi yang tidak bisa pulih kembali yaitu email, dentin dan sementum.
Gigi yang terserang karies (rusak atau berlubang) dapat menjadi salah satu sumber bau mulut. Lubang pada gigi tersebut dapat menjadi penyimpanan makanan yang menjadi tempat kuman memperoleh media untuk proses makanan serta menjadi tempat kuman memperoleh media untuk proses pembusukan dan berkembangbiak.

d.    Bakteri
Bakteri adalah penyebab utama Halitosis. Bakteri ini hidup dan berkembangbiak di dalam mulut dengan memakan sisa protein makanan yang melekat di celah gigi dan gusi.
Bakteri dalam ludah bukan karena kuman tersebut ikut diproduksi bersama ludah dalam kelenjar ludah, tetapi oleh karena mulut selalu berhubungan dengan udara terbuka maka memudahkan masuknya berbagai kuman dari udara luar tersebut. Kuman di dalam mulut yang terbanyak adalah berada didalam plak. Kuman plak terdapat 100 kali lebih banyak dibanding yang ada dalam ludah.
Kali ini ada beberapa cara menangani bau mulut

Menyikat Gigi
Sebaiknya gigi disikat dua kali sehari. Gigi disikat dengan bulu sikat yang lembut dan kepala sikat yang kecil. Hindarkan pemakaian bulu sikat yang kasar karena bulu sikat yang kasar dapat menyebabkan resesi gingiva.Penyikatan gigi sebaiknya menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor untuk mencegah karies gigi sekaligus.

Menggunakan Benang Gigi ( Dental Floss )
Benang gigi (dental floss) digunakan untuk membersihkan celah gigi yang sempit yang tidak dapat dicapai dengan sikat gigi. Hal ini dilakukan dengan cara memotong benang kira-kira sepanjang 40 cm, kemudian diputarkan di kedua jari tengah kanan dan kiri. Benang dimasukkan ke celah diantara gigi dan ditahan dengan ibu jari agar kuat dan tidak lepas ketika dilakukan gerakan seperti menggergaji. Tindakan ini sebaiknya dilakukan satu kali sehari, namun bila memungkinkan dilakukan dua kali sehari. Setelah tahap ini diperbolehkan kumur sampai bersih atau dibilas dengan air.

Membersihkan Lidah
Permukaan lidah dibersihkan dengan cara menyikat lidah dua kali sehari menggunakan sikat gigi atau alat khusus pembersih lidah (tongue scrapper). Permukaan lidah disikat dengan lembut dan perlahan agar lidah tidak luka. Sambil lidah dijulurkan ke depan, tempatkan tongue scrapper sejauh mungkin ke belakang lidah, selama masih tahan, sambil ditarik ke depan dan ke bawah dengan tekanan ringan. Gunakan kain/kertas tissue bersih atau air mengalir untuk membersihkan tongue scrapper. Ulangi prosedur ini 2-4 kali sampai seluruh permukaan dibersihkan.

Penggunaan Obat Kumur
Obat kumur digunakan paling sedikit sekali sehari. Waktu yang paling tepat menggunakan obat kumur adalah sebelum tidur karena obat kumur memberikan efek antibakteri selama tidur saat aktivitas bakteri penyebab bau mulut meningkat. Obat kumur yang mengandung alkohol dapat mengakibatkan mulut kering dan apabila digunakan dalam waktu lama dapat menyebabkan mukosa mulut terkelupas. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan obat kumur non-alkohol seperti yang mengandung sodium sakarin. Penggunaan tidak perlu terlalu berlebihan, kurang lebih 10-15 ml sudah cukup untuk membasahi seluruh permukaan mulut. Kumur sekurang-kurangnya 1-2 menit. Jangan kumur langsung dari botol, karena apabila tersentuh ludah, bahan akan terkontaminasi, sehingga bahan aktif selebihnya di dalam botol dapat menjadi rusak, akibatnya tidak berguna lagi untuk pemakaian selanjutnya. Atau kumur larutan garam fisiologis, atau yang mengandung minyak esensial untuk membantu melindungi selaput lendir mulut sehingga tidak mudah kering. Jika dikehendaki antiseptik pakai yang mengandung zinc dan chlorhexidine.



Previous
Next Post »

Pages