Perkembangan
Penglihatan Bayi
Seorang bayi belum langsung dapat melihat dengan sempurna saat ia lahir. Bayi perlu waktu sampai matanya
benar-benar bisa melihat suatu objek dengan fokus dan jelas. Melalui mata, otak
mengkoordinasikan objek dan mengingat apa yang mata lihat.
1) Dari lahir
– 3 bulan.
Bayi baru lahir
hanya dapat melihat dengan fokus dalam jarak pandang 20-30 cm, dan hanya
bisa melihat warna hitam, putih dan abu-abu. Di minggu-minggu pertama, bayi mulai memberikan respons terhadap
gerakan dan fokus pada wajah Anda. Tak lama ia akan tersenyum saat ibunya
mendekat kepadanya. Senyumnya merupakan tanda bayi mulai melihat dan mengenali Anda. Dalam 10-12 minggu berikut,
matanya melihat objek dan mengenali benda-benda di sekitarnya terutama
benda-benda atau mainan yang bergerak dengan pola menyolok. Bayi pun semakin mengenali berbagai
jenis warna. Baru di usia 3 bulan, ia mampu melihat spektrum warna.
2) Usia 4-6
bulan.
Persepsi yang semakin dalam dan koordinasi
tangan dan mata mulai berkembang saat bayi
mencapai usia 4 bulan. Dibalik gemerlap matanya, si kecil mampu
menjangkau dan menyentuh sebuah objek. Antara usia 4-6 bulan, bayi mampu
meraih botol susu, mainan yang berada di depannya bahkan mulai merayap untuk
meraih objek di dekatnya. Bayi
semakin mengembangkan kemampuan untuk melihat benda secara dekat. Di usia 6
bulan, indera penglihat anak semakin sempurna dan Anda akan melihat bahwa organ
mata merupakan elemen penting dari kemampuan bayi mengkoordinasikan gerakan tubuhnya seperti berdiri dan
berjalan.
3) Usia
8-12 bulan.
Hubungan antara
mata, gerakan tubuh dan ingatan bayi
semakin kuat saat ia berulang tahun yang pertama. Lihat saja ketika ia mulai
belajar berjalan, bayi menggunakan
mata untuk mengkoordinasikan gerakan kaki dan otaknya. Lakukan aktivitas yang
merangsang koordinasi tangan dan matanya, seperti bermain dengan mainan balok
kayu bersusun warna warni.
American Journal of Clinical
Nutrition bulan Februari
2010 menuliskan bahwa bayi
yang menyusu secara signifikan memiliki penglihatan yang lebih baik
dibandingkan bayi yang
mengonsumsi susu formula. DHA yang terdapat dalam ASI menguatkan jaringan saraf
di retina mata bayi
Bayi
baru lahir ternyata belum dapat melihat dengan sempurna seperti layaknya kita
orang dewasa. Sejalan dengan bertambahnya usia bayi, maka fungsi penglihatannya
akan menjadi semakin sempurna.
a) Pada saat baru lahir, biasanya bayi
hanya bisa mendeteksi cahaya dan gerakan saja. Pada usia 3 bulan pertama, ia
akan mulai bisa mengikuti gerakan Anda atau benda yang lewat di depannya. Bayi
juga belajar untuk mengenali warna pada fase ini, jadi mulai kenalkan
macam-macam warna pada si kecil.
b) Menginjak usia 4-5 bulan, bayi
belajar untuk mengenali ‘kedalaman’ atau volume suatu benda. Proses ini
mencakup juga pertumbuhan proses belajar di otak bayi akan benda-benda yang
dilihatnya.
c) Pada usia 6-8 bulan, penglihatannya
semakin sempurna. Walau bayi biasanya memfokuskan perhatiannya pada benda-benda
yang berada di dekatnya, ia juga mulai bisa mendeteksi adanya orang atau benda
yang berjarak agak jauh darinya.
Nah, pertumbuhan fungsi penglihatan
si bayi tidak berhenti hingga di usia 8 bulan saja. Tapi secara gradual,
penglihatannya akan semakin membaik dan menjadi sempurna bahkan hingga usia 6
tahun. Oleh sebab itu, orang tua sangat dianjurkan untuk menstimulasi tumbuh
kembang anaknya melalui serangkaian aktivitas (dan permainan) – baik bentuk
benda maupun warna – yang diharapkan akan membantu proses belajar si kecil...
nah... mengenai mulai kapan kita
dapat berkomunikasi dengan bayi kita, para ahli menganjurkan orangtua
agar mulai mengajak berbicara anak sejak ia lahir dan jangan pernah berhenti.
Biasakan untuk selalu mengomentari apa saja yang Anda lakukan terhadap si bayi.
Misalnya, saat mengganti popok, memandikan, menyusui, dan sebagainya. Katakan
padanya setiap saat tentang apa saja yang Anda lihat di sekeliling Anda, maupun
apa yang sedang Anda lakukan untuk diri sendiri seperti membaca atau bahkan memasak.
Menurut William Sears, MD, dan
Martha Sears, RN, hasil-hasil penelitian mereka membuktikan bahwa bayi memang
mendengar ketika diajak bicara ibunya. Dalam buku mereka The Baby Book,
Everything You Need to Know about Your Baby from Birth to Age Two, keduanya
menulis bahwa cara ibu berbicara pada bayinya memang lebih menentukan dalam
berkomunikasi.
“Karena itu, para ibu tidak perlu cemas tidak akan bisa berkomunikasi dengan anaknya. Biasanya, cara ibu berbicara diperoleh secara alami. Naluri bunda yang akan mengatakan bagaimana seharusnya ia berbicara dengan anaknya, apakah dengan lambat, lalu kemudian berubah menjadi keras, dan semacamnya,
“Karena itu, para ibu tidak perlu cemas tidak akan bisa berkomunikasi dengan anaknya. Biasanya, cara ibu berbicara diperoleh secara alami. Naluri bunda yang akan mengatakan bagaimana seharusnya ia berbicara dengan anaknya, apakah dengan lambat, lalu kemudian berubah menjadi keras, dan semacamnya,
Mata bayi mengalami perkembangan bertahap hingga
akhirnya bisa melihat obyek dengan jelas. Penuhi kebutuhan bayi untuk
mengembangkan indera penglihatannya melalui kegiatan dan dukungan sesuai tahap
perkembangan matanya.
Ketika
bayi membuka matanya untuk
pertama kali, semua yang disekelilingnya masih tampak samar. Sampai usia
sekitar 3 bulan, meski jarak pandangnya makin luas, bayi belum mampu memfokuskan kedua matanya pada satu objek. Baru
setelah memasuki usia sekitar 8 bulan, bayi
mampu melihat segala sesuatu dalam persepsi 3 dimensi secara sempuna.
A
ktivitas yang pendukung.
Penglihatan sebagai salah satu panca indera seperti indera lainnya, perlu
dirangsang karena merupakan salah satu media belajar untuk mencerdaskan anak,
di antaranya:
a) Sering menatap mata bayi dalam jarak pandang 25 cm.
Lakukan saat menyusui, saat mengantar tidur sambil bersenandung atau memandikan.
Biarkan bayi juga mengenali
wajah Anda.
b) Ajak ia bicara agar dapat melihat
dan menikmati ekspresi wajah Anda ketika memandikan, menjemur, mengganti popok
atau bermain bunyi-bunyian.
c) Gerakkan mainan berwarna cerah ke
kanan dan ke kiri agar ia mengikuti arah gerak mainan.
d) Gantungkan mainan aneka warna dan
bisa berputar di atas boks tidurnya, di posisi yang mudah terlihat bayi.
e) Berikan mainan dilengkapi cermin
ketika usianya memasuki 6 bulan, ajak bermain “ciluk ba”
f) Sering-sering ajak keluar rumah agar
ia melihat pemandangan berbeda.
Waspada jika:
a) Bayi tidak pernah melihat wajah Anda
saat disusui atau diajak bicara
b) Mata bayi tidak mengikuti arah mainan berwarna yang Anda gerakkan
Apabila Anda mencurigai gejala yang tidak wajar, seperti,
tidak adanya respon apabila disentuh, atau tidak ada kontak mata ketika Anda
sedang dalam jarak pandang 25 – 30 cm, segera periksakan bayi ke Klinik Tumbuh Kembang Anak
atau rumah sakit bagian tumbuh kembang anak.
Sumber
1.http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/gizi.kesehatan/bayi/perkembangan.penglihatan.bayi/001/001/1747/2
2.http://rasadurian.wordpress.com/2013/03/22/tipsmembantuperkembangan-penglihatan-anak-0-24-bulan/
EmoticonEmoticon