Terjadinya
Alergi
v Pengertian
Alergi
Alergi
bisa diartikan sebagai kegagalan kekebalan tubuh dimana tubuh seseorang menjadi
hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya
imunogenik (antigenik) atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik.
Dengan kata lain, tubuh manusia bereaksi berlebihan terhadap lingkungan atau
bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya
tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat atopik. Alergi disebabkan oleh
produksi antibodi berjenis IgE.
Antibodi E (bahasa Inggris: antibody
E, immunoglobulin E, IgE) adalah jenis antibodi yang hanya dapat ditemukan
pada mamalia. IgE memiliki peran yang besar pada alergi terutama pada hipersensitivitas tipe 1. IgE juga tersirat dalam sistem kekebalan yang merespon cacing parasit (helminth) seperti Schistosoma
mansoni, Trichinella
spiralis, dan Fasciola hepatica, serta terhadap parasit protozoa tertentu seperti Plasmodium
falciparum, dan artropoda.
Rasio IgE pada individu normal ("non-atopik")
sekitar 0,002% terhadap total serum atau sekitar 0.05% terhadap IgG dengan waktu paruh 2 hari, meskipun
demikian IgE memiliki kemampuan untuk mengaktivasi respon kekebalan yang paling
dahsyat jika dibandingkan dengan IgG dengan perannya dalam sistem kekebalan adaptif yang sudah sangat klasik.
v Penyebab
Bahan-bahan
yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen.Alergen setiap
orang berbeda-beda. Namun, alergen berikut ini merupakan alergen yang paling
umum dijumpai oleh penderita alergi.
a.
Tungau dan Debu Rumah
Tungau hidup dari kerak kulit manusia yang
terkelupas secara teratur menjadi debu dalam rumah.Tungau suka hidup di tempat
hangat dan lembap, misalnya kasur, seprai, selimut, bantal, sofa, dan
lainnya.Tungau ini sangat kecil sehingga memungkinkan melayang-layang di
udara.Tungau yang terhirup dapat menyebabkan gejala demam serbuk sari (hay
fever) dan asma.Jika terkena kulit, dapat menyebabkan eksem.
b.
Rumput dan Serbuk Bunga (Pollen)
Serbuk
ini berbentuk butiran kecil yang dibawa oleh serangga dan angin.Jika terkena
mata, hidung, atau paru-paru pada orang yang sangat peka, bisa
menyebabkan hay fever.
c.
Kulit, Bulu, dan Ludah Hewan
Hampir
semua hewan berbulu dapat menyebabkan alergi. Alergen yang terdapat di kerak
kulit, bulu, dan ludah hewan dapat bertahan lama dan sangat mudah menyebar
sehingga dapat menyerang orang yang bukan pemilik hewan tersebut.
d.
Makanan
Alergi
makanan muncul dalam berbagai bentuk, dari gejala ringan seperti gatal-gatal
dan bibir bengkak, hingga ke serangan yang mengancam jiwa.Makanan yang paling
umum menimbulkan alergi adalah seafood.
e.
Obat
Beberapa
antibiotik dapat menyebabkan alergi.Biasanya, reaksi alergi tidak timbul pada
saat pertama kali obat itu diminum, tapi pada pemakaian berikutnya.
Meski
penyebab alergi beragam, hanya ada dua jenis alergi, yaitu alergi yang
mengganggu pernapasan seperti asma dan alergi rinitis (bersin dan pilek
berulang terutama di pagi hari) serta alergi yang timbul pada kulit,
contohnya urtikaria (biduran), eksim yang disebabkan antara
lain oleh kosmetik atau logam (perhiasan).
v Reaksi
alergi
Reaksi
alergi tidak hanya terjadi dalam waktu pendek.Terkadang penderita ‘merana’
selama bertahun-tahun. Alergi bahkan dapat berkembang menjadi penyakit lain.
Contohnya alergi rinitis, selain bersin dan pilek dapat juga berbentuk gatal,
kemerahan, dan berair pada mata.Jika dibiarkan, gangguan ini dapat berkembang
menjadi sinusitis.
Alergi
juga dapat menimbulkan reaksi berat yang disebut anafilaksis.Ini adalah reaksi
sistemis yang melibatkan sejumlah sistem tubuh, mulai dari kulit, sistem
pernapasan, pencernaan, hingga kardiovaskular. Munculnya anafilaksis tidak
dapat diprediksi, sehingga pertolongan harus dilakukan secepat mungkin, karena
jika terlambat dapat menyebabkan penderita tidak sadarkan diri atau bahkan
meninggal.
Beberapa jenis umum dari reaksi alergi adalah:
·
Alergi Rhinitis atau juga secara tradisional
disebut sebagai alergi musiman.
Alergi rhinitis adalah bersin dan pembuangan
berair dari hidung sebagai respon terhadap daerah alergen yang juga dapat
dikaitkan dengan mata berair dan gejala serupa lainnya yang melibatkan lorong
pernapasan bagian atas.Ini mungkin merupakan jenis yang paling umum dari
alergi.Biasanya, daerah alergen mempengaruhi pertama hidung, tetapi juga dapat
melibatkan saluran terkait lainnya seperti tenggorokan, telinga dan dalam
beberapa kasus sinus.
Paling umum jenis alergen yang menyebabkan
rhinitis alergi debu, serbuk sari, bulu, bulu binatang dan merokok.
·
Asma
Asma adalah penyakit paru-paru kronis yang
melebar dan menyempitkan saluran udara.Asma menyebabkan desah, sesak dada,
sesak napas, dan batuk yang berulang.Batuk sering terjadi pada malam atau pagi
hari.
Serangan asma dapat terjadi karena terdapat
alergen seperti asap atau debu, tetapi dalam kasus-kasus tertentu, perubahan
suhu dan stres emosional.
·
Alergi Makanan
Alergi makanan adalah respon imun yang
merugikan setelah asupan produk makanan tertentu.Yang paling umum komponen
alergi adalah protein dalam makanan.Tanda dan gejala alergi makanan sangat
bervariasi.
Beberapa orang merasakan kembung belaka,
gangguan pencernaan, gangguan lambung, cegukan, dan jenis serupa,
namun,beberapa tanda dan gejala dirasakan lebih kuat seperti mual,
muntah, lepuh, ruam atau kesulitan bernapas. Jarang, reaksi alergi
makanan berat bahkan mungkin berujung pada kematian.
·
Alergi kulit
Alergi kulit juga terwujud dalam cara yang
sama seperti alergi makanan dan alergi saluran pernapasan. Dalam menanggapi
kontak dengan alergen tertentu, sel-sel kulit bereaksi dan seorang atopik dapat
merasakan ruam, benjolan, gatal-gatalatau hanya gatal kulit.Reaksi kulit dapat
terbatas pada daerah kontak alergen saja atau mungkin melibatkan lingkar luas
pada kulit.
Alergen yang paling umum yang menyebabkan
alergi kulit adalah logam,tanaman beracun dan kain tertentu seperti wol.
·
Alergi kejut, juga dikenal sebagai shock
anafilaksis.
Syok anafilaksis terjadi ketika alergen
mempengaruhi integritas pembuluh darah dan menyebabkan pembesaran umum yang
mengarah ke keruntuhan akibat penurunan yang cepat pada tekanan darah, kulit
terasa dingin, berkeringat meningkat dan berbentuk benang denyut nadi.
Alergen yang paling umum yang dapat
menyebabkan anafilaksis atau syok alergi adalah beberapa alergen makanan,
lebah- menyengat dan beberapa obat seperti penisilin.
Salah satu jenis klasik alergi adalah , Anda
akan mengalami gejala secara nyata setiap kali Anda terkena alergen. Dalam
kasus-kasus tertentu, respon diperburuk terlihat dengan daerah yang berurutan
karena meningkatnya respon imun.
v Pencegahan
Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan
untuk mencegah terjadinya alergi. :
- Menjaga kebersihan lingkungan, baik di dalam maupun di luar rumah. Hal ini termasuk tidak menumpuk banyak barang di dalam rumah ataupun kamar tidur yang bisa menjadi sarang bertumpuknya debu sebagai rangsangan timbulnya reaksi alergi. Usahakan jangan memelihara binatang di dalam rumah ataupun meletakkan kandang hewan peliharaan di sekitar rumah Anda.
- Kebersihan diri juga harus diperhatikan, untuk menghindari menumpuknya daki yang bisa menjadi sumber rangsangan terjadinya reaksi alergi. Untuk mandi, haruslah menggunakan air hangat seumur hidup, dan usahakan mandi sore sebelum pukul 17.00. Sabun dan sampo yang digunakan sebaiknya adalah sabun dan shampo untuk bayi. Dilarang menggunakan cat rambut.
- Hindari penggunaan pewangi ruangan ataupun parfum, obat-obat antinyamuk. Jika di rumah terdapat banyak nyamuk, gunakanlah raket antinyamuk.
- Gunakan kasur atau bantal dari bahan busa, bukan kapuk.
- Gunakan seprai dari bahan katun dan cucilah minimal seminggu sekali dengan air hangat.
- Hindari menggunakan pakaian dari bahan wol, gunakanlah pakaian dari bahan katun.
- Pendingin udara (AC) dapat digunakan, tetapi tidak boleh terlalu dingin dan tidak boleh lebih dari pukul 24.00.
- Awasi setiap makanan atau minuman maupun obat yang menimbulkan reaksi alergi. Hindari bahan makanan, minuman, maupun obat-obatan tersebut. Harus mematuhi aturan diet alergi.
- Konsultasikan dengan spesialis. Alergi yang muncul membutuhkan perawatan yang berbeda-beda pada masing-masing penderita alergi. Mintalah dokter Anda untuk melakukan imunoterapi untuk menurunkan kepekaan Anda terhadap bahan-bahan pemicu reaksi alergi, misalnya dengan melakukan suntikan menggunakan ekstrak debu rumah atau dengan melakukan imunisasi Baccillus Calmette Guirine (BCG) minimal sebanyak 3 kali (1 kali sebulan) berturut-turut, dan diulang setiap 6 bulan sekali.
Anda juga bisa mendownload file Power Point-nya DISINI!!!
Sumber:
EmoticonEmoticon