KRAM
PADA TUBUH
Kram adalah hal yang sering terjadi diantara
orang yang sehat, khususnya selama atau setelah olahraga yang keras. Orang tua
dan setengah baya biasanya mengalami kram setelah olahraga ringan atau selama
istirahat. Beberapa orang terkena karam setelah berolahraga
seperti setelah renang. Kram yang menyakitkan ini biasanya mempengaruhi otot
betis dan kaki, menyebabkan kaki dan jari kaki menekuk ke dalam.
Kram ini biasanya terasa sakit disertai
mati rasa pada bagian yang terkena kram. Kram
kemungkinan disebabkan oleh tidak tercukupinya aliran darah menuju otot.
Misalnya, mereka bisa terjadi setelah makan, ketika aliran darah
terutama menuju ke saluran pencernaan,
dibandingkan yang menuju otot. Tidak
diketahui pasti bagaimana kram bisa timbul. Ada yang mengatakan
karena penumpukan asam laktat, ada yang menyebut suplai darah yang kurang
dibandingkan dengan kebutuhan sebagai biang ada juga yang menyalahkan
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit. Kram dapat terjadi dimana-mana seperti
kram pada telapak kaki, kram pada perut, kram pada paha, kram pada betis, kram
pada rahang, kram pada perut, dan lain-lain.
Kram
pada umumnya dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain:
- Otot yang kelelahan.
- Penggunaan otot yang berlebihan.
- Kurangnya elektrolit tubuh (Ca dan K) karena keluar melalui keringat.
- Kekurangan cairan tubuh.
- Gangguan saraf, bisa diakibatkan oleh kekurangan vitanim B kompleks.
Pencegahan yang dapat dilakukan agar tidak
terkena kram otot, atau setidak-tidaknya tidak terserang untuk kesekian
kalinya, sebaiknya lakukan:
1.
Pemanasan yang cukup sebelum olahraga.
2.
Minum banyak cairan yang mengandung elektrolit saat olahraga.
3.
Olahraga dengan intensitas ringan lebih dahulu, kemudian berangsur – angsur
lebih berat.
4. Jika mesti duduk lama (menggunakan otot panggul) atau
menulis lama (menggunakan otot jari), selang beberapa lama sebaiknya diselingi
pelemasan dan peregangan.
5. Melakukan
peregangan sebelum tidur, hal ini dapat bermanfaat untuk mengurangi risiko terjadinya
kram saat bangun tidur.
6. Mengkonsumsi
buah dan sayuran dalam jumlah yang cukup. Ini untuk menjaga keseimbangan
elektrolit tubuh sekaligus memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang
diperlukan tubuh.
7. Tidur dengan
posisi yang baik, terutama mengusahakan agar otot-otot dapat serileks mungkin.
Penggunaan selimut juga harus diperhatikan agar tidak terlalu rapat terutama
pada bagian kaki.
8. Membiasakan
diri melakukan peregangan di sela - sela aktivitas fisik ketika melakukan
pekerjaan yang berdurasi lama, seperti duduk atau mengetik.
Kram juga
dapat diobati menggunakan cara yang
sederhana, antara
lain:
1. Otot
yang kram diregangkan.
2. Pemijatan pada
otot yang kram.
3. Kompres dengan
air hangat.
4. Minum yang
banyak untuk menggantikan elektrolit yang hilang.
Kebanyakan obat-obatan
diresepkan untuk menghilangkan kram (termasuk Quinine
sulfate, Magnesium karbonat, dan Benzodiazepines
seperti Diazepam) tidak terbukti
efektif dan bisa menimbulkan efek samping. Suplemen
kalsium adalah sesuai sekali, tetapi mereka juga tidak terbukti efektif. Mexiletine kadangkala membantu tetapi
memiliki banyak sekali efek samping.
Kram dapat
datang dengan tiba-tiba walaupun saat
kita istirahat, bersantai, tidur, dan saat kita melakukan aktivitas
sehari-hari. Kram ini banyak jenisnya. Beberapa jenis-jenis kram yang dapat
terjadi ditubuh kita, serta pemicu dan pencegahannya, antara lain sebagai
berikut :
1. Kram telapak kaki
Pemicu: berdiri terlalu lama, kelelahan.
Dapat
diobati dengan cara, antara lain :
- Cari tempat duduk atau tempat bersandar. Lepas alas kaki.
- Angkat telapak kaki yang sakit ke atas pangkuan. Jangan membungkuk, karena posisi membungkuk bisa menekan daerah perut.
- Perhatikan arah tekanan otot ketika terjadi serangan kram. Bila kram mengakibatkan jemari kaki menguncup, gunakan tangan Anda untuk secara perlahan menekan jemari kaki ke arah atas hingga membuka kembali.
- Bila kram sudah reda, pijat telapak kaki agar aliran darah lancar kembali.
Tips: Serangan kram mengakibatkan kontraksi yang membuat
otot memendek. Terapi berupa penekanan ke arah yang berlawanan dengan serangan
kram akan membantu membuat otot memanjang kembali. Lakukan secara perlahan-lahan, karena
gerakan secara paksa atau tiba-tiba berisiko merobek serabut otot Anda.
2. Kram betis
Pemicu: mengenakan sepatu bertumit, terlalu banyak berjalan.
Dapat diobati dengan cara, antara lain :
Dapat diobati dengan cara, antara lain :
- Segera duduk atau sandarkan tubuh ke dinding.
- Serangan kram biasanya mengakibatkan lutut cenderung menekuk. Karenanya, secara perlahan, luruskan kembali lutut dengan bantuan tangan.
- Jika lutut sudah lurus kembali, pijatlah betis untuk melancarkan aliran darah. Lalu, lakukan gerak peregangan pada kaki, termasuk telapak kaki.
- Meski kram sudah reda, usahakan untuk beristirahat dulu beberapa menit sebelum beraktivitas kembali.
Tips: Hindari penggunaan sepatu bertumit
tinggi ketika hamil. Selain rawan mengakibatkan kecelakaan, tumit tinggi
menyebabkan otot betis memendek ketika Anda berjalan. Dalam hitungan jam,
kondisi itu dapat menimbulkan serangan nyeri dan kram.
3. Kram paha
Pemicu: posisi duduk yang salah, duduk di
kloset terlalu lama.
Dapat diobati dengan cara, antara lain:
Dapat diobati dengan cara, antara lain:
- Temukan tempat duduk dan kalau mungkin, tempat untuk menyandarkan kaki ke depan. Lebih baik lagi bila Anda bisa melakukannya sambil berbaring miring.
- Untuk serangan kram di otot paha belakang, luruskan lutut dan angkat kaki ke depan perlahan - lahan.
- Untuk serangan kram di paha depan, tekuk lutut perlahan-lahan dengan cara menarik tungkai bawah, hingga tegangan pada paha lenyap.
- Pijat daerah yang sakit bila serangan kram sudah mereda.
Tips: Pemijatan setelah serangan kram berguna untuk
melancarkan peredaran darah kembali. Sambil memijat, oleskan balsam atau salep
pereda nyeri otot. Gunanya, membantu memecah timbunan asam laktat penyebab rasa
sakit dengan mengalirkannya melalui pembuluh darah.
4. Kram rahang
4. Kram rahang
Pemicu: menguap terlalu lebar, menahan rasa ingin menguap.
Dapat diobati dengan cara, antara lain:
Dapat diobati dengan cara, antara lain:
- Pastikan yang Anda alami adalah kram, bukannya dislokasi atau pergeseran tulang rahang. Kram terjadi karena kontraksi otot, sedangkan dislokasi tulang rahang timbul akibat otot rahang yang lemah.
- Jika kram, lakukan terapi serupa dengan cara mengatasi kram pada anggota tubuh lain. Yaitu, melakukan gerakan yang melawan arah serangan kram.
- Bila kram mengakibatkan rahang tidak bisa membuka, perlahan lakukan gerakan membuka rahang.
- Setelah serangan kram reda, pijat daerah rahang untuk melancarkan aliran darah.
Tips: Sambil bekerja di kantor atau di rumah, lakukanlah
senam muka untuk melenturkan otot-otot wajah. Caranya, lakukan gerakan
membentuk huruf A, I, U, E, O dengan bibir. Lalu, dengan bantuan cermin,
gerakkan otot wajah membentuk berbagai macam ekspresi.
5. Kram Perut
Pemicu:
salah satu berbaring, kelelahan.
Dapat diobati dengan cara, antara lain:
- Pastikan yang Anda alami betul-betul kram perut atau kontraksi rahim? Kram perut bisa muncul setelah melakukan aktivitas fisik tertentu. Sebaliknya, kontraksi rahim tidak selalu berhubungan dengan gerak fisik.
- Untuk mengatasi kram, berbaringlah di atas permukaan yang empuk. Letakkan bantal atau lipatan kain pada bagian pinggang atau punggung, sehingga Anda dapat meregangkan daerah perut perlahan-lahan.
- Serupa dengan menangani kram di bagian tubuh lain, lakukan gerakan yang berlawanan dengan arah serangan kram. Lakukan penekanan secara perlahan dan hati-hati, terlebih ketika serangan kram di daerah perut yang berisi janin.
Tips: Banyak beristirahat bila Anda sering
mengalami nyeri pada perut.
Sumber :
1.www.untukku.com/tentang/makalah-kram.html
2.www.ayahbunda.co.id/Artikel/kehamilan/tanya.jawab/kesemutan.dan.kram/001/00
3.www.doktergaul.com/tentang/artikel-kram-otot.html
EmoticonEmoticon