Banyak sekali proses
yang dialami dalam tubuh kita, baik saat kita beraktivitas atau dalam saat kita
tidur. Salah satunya yang kita alami waktu tidur yaitu setelah bangun mulut
atau nafas kita tercium sangat tidak enak. Kali ini kita akan membahas mengapa
bisa seperti itu.
Bau
napas yang tidak sedap saat bangun tidur hampir terjadi pada semua orang. Meski
bukan merupakan perkara serius.Bau mulut secara umum dapat terjadi secara
permanen atau sementara. Gangguan ini memberikan dampak atau citra yang negatif
bagi penderitanya. Tapi untuk bau mulut
saat bangun tidur tampaknya hampir dialami semua orang. Tetapi terlebih dahulu
kita harus tau apa itu bau mulut. Bau mulut ( Halitosis) merupakan suatu
keadaan dimana terciumnya bau mulut pada saat seseorang mengeluarkan nafas
(biasanya tercium saat berbicara). Bau mulut disebabkan dari mulut
kering, stress, berpuasa, makanan yang berbau khas dan metabolisme
lainnya.
Penyebab utama bau mulut pagi hari adalah bakteri alami yang ada di mulut. Mulut mengandung berbagai bakteri yang memulai proses pencernaan. Saat beraktivitas, air liur dan gerakan mulut normal untuk bicara dan mengunyah, sehingga dapat membersihkan serpihan makan dan mencegah bakteri berkembang. Namun saat tidur terjadi penurunan produksi air liur, sehingga mulut menjadi kering. Selain itu, juga terjadi penurunkan oksigen yang tersedia di dalam mulut. bakteri dalam mulut sebenarnya bersifat anaerob, artinya tidak dapat hidup tanpa bantuan oksigen dan tidak dapat tumbuh dalam mulut yang kering. Akibatnya, agar dapat bertahan hidup bakteri ini akan mencerna protein yang tertinggal di mulut dari sisa-sisa makanan yang terjebak di antara gigi, air liur, lendir dan bahan selular lainnya.Protein yang dicerna tersebut akan menghasilkan gas belerang yang mengakibatkan bau mulut tidak sedap saat bangun tidur. Gas yang berbau busuk yang dihasilkan selama tidur ini akan menghilang bila produksi air liur kembali norma
Beberapa
penelitian telah di lakukan untuk mengetahui bakteri-bakteri spesifik penyebab
bau mulut tersebut. Di dalam mulut normal diperkirakan rata-rata terdapat
sekitar 400 macam bakteri dengan berbagai tipe. Meskipun penyebab bau mulut
belum diketahui dengan jelas, kebanyakan dari bau tersebut berasal dari sisa
makanan di dalam mulut. Masalah akan muncul bila sebagian bakteri berkembang
biak atau bahkan bermutasi secara besar-besaran. Kebanyakan dari bakteri ini
bermukim di leher gigi bersatu dengan plak dan karang gigi, juga di balik lidah
karena daerah tersebut merupakan daerah yang aman dari kegiatan mulut
sehari-hari. Bakteri tersebut memproduksi toxin atau racun, dengan cara
menguraikan sisa makanan dan sel-sel mati yang terdapat di dalam mulut. Racun
inilah yang menyebabkan bau mulut pada saat bernafas karena hasil metabolisme
proses anaerob pada saat penguraian sisa makanan tersebut menghasilkan senyawa
sulfide dan ammonia.
Banyak
sekali orang yang telah melakukan cara menyikat gigi dengan bener,
yakni dengan menyikat gigi tepat pagi setelah sarapan dan sebelum orang tersebut berangkat tidur. Saat menjelang
tidur ini adalah saat yang paling tepat untuk membersihkan gigi dari sisa-sisa
makanan. Hal ini dikarenakan sisa-sisa makanan tersebut dapat merusak lapisan
gigi dan membuat pertumbuhan bakteri berkembang dengan pesat. Namun, walaupun
telah menyikat gigi dengan benar, banyak orang yang masih mengeluhkan adanya
bau mulut yang sangat mengganggu saat bangun tidur, seakan-akan orang tersebut
tidak sikat gigi sebelumnya.
Memang,
pasta gigi maupun obat kumur yang digunakan dalam pembersihan gigi sebelum
tidur dapat mengusir bakteri. Namun, efek dari obat kumur dan pasta gigi
tersebut ternyata tidak dapat bertahan lama. Beberapa saat setelah kita tertidur,
efek dari obat kumur dan pasta gigi pun berangsur-angsur berkurang dan membuat
lingkungan dalam mulut menjadi tempat yang cocok bagi bakteri untuk berkembang
biak.
Bau mulut (Halitosis) dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu
1. Faktor fisiologis
terdiri dari :
a. Kurangnya
aliran ludah selama tidur
Air liur sangat penting untuk
menjaga kesegaran nafas. Pengeluaran air liur akan berkurang ketika
tidur, hal ini menyebabkan mulut kering dan menimbulkan bau mulut.
b. Makanan
Bau mulut dapat terjadi karena
pengaruh makanan. Beberapa jenis makanan yang dapat menyebabkan bau mulut
(Halitosis), diantaranya adalah makanan yang mengandung sulfur seperti bawang
putih, kubis, brokoli serta makanan yang berbau khas seperti petai, jengkol,
dan durian .
b. alkohol
Alkohol dapat mengurangi produksi
air ludah sehingga mengiritasi jaringan mulut yang akhirnya semakin memperparah
bau mulut.
d. Kebiasaan
merokok
Merokok dapat m. Minuman emperburuk
status kebersihan gigi dan mulut sehingga bisa memicu terjadinya radang gusi
dan dapat berakibat terjadinya bau mulut (Soemantri, 2008).
e. Menstruasi
Wanita
dalam masa haid (menstruasi) dapat mengalami bau mulut (halitosis)
disebabkan karena sekresi air ludah dalam mulut berkurang sebagai akibat
kekacauan endokrin yang pada kenyataannya menguntungkan pertumbuhan kuman
anaerob, sehingga halitosis sudah pasti akan terjadi
2. Faktor pantologis terdiri dari :
a. Oral hygiene
buruk
Kebersihan
mulut yang tidak baik dapat menyebabkan terjadinya halitosis, misalnya
karena sisa-sisa makanan yang menempel dan sulit dibersihkan terutama pada gigi
berbehel.
b. Plak
Plak adalah
suatu deposit lunak yang terdiri atas kumpulan bakteri yang berkembangbiak
diatas suatu matrik yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi apabila
seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya.
c. Karies
Karies gigi
adalah suatu penyakit yang merupakan interaksi dari 4 faktor
yaitu:Host (penjamu), Agent (penyebab), Enviorenment (lingkungan)
dan Time (waktu) yang menghasilkan kerusakan pada jaringan keras gigi
yang tidak bisa pulih kembali yaitu email, dentin dan sementum.
Gigi yang terserang karies (rusak atau berlubang)
dapat menjadi salah satu sumber bau mulut. Lubang pada gigi tersebut dapat
menjadi penyimpanan makanan yang menjadi tempat kuman memperoleh
media untuk proses makanan serta menjadi tempat kuman
memperoleh media untuk proses pembusukan dan berkembangbiak.
d. Bakteri
Bakteri
adalah penyebab utama Halitosis. Bakteri ini hidup dan berkembangbiak di
dalam mulut dengan memakan sisa protein makanan yang melekat di celah gigi dan
gusi.
Bakteri dalam ludah bukan karena
kuman tersebut ikut diproduksi bersama ludah dalam kelenjar ludah, tetapi oleh
karena mulut selalu berhubungan dengan udara terbuka maka memudahkan masuknya
berbagai kuman dari udara luar tersebut. Kuman di dalam mulut yang terbanyak
adalah berada didalam plak. Kuman plak terdapat 100 kali lebih banyak dibanding
yang ada dalam ludah.
Kali
ini ada beberapa cara menangani bau mulut
Menyikat Gigi
Sebaiknya gigi disikat dua kali sehari. Gigi disikat
dengan bulu sikat yang lembut dan kepala sikat yang kecil. Hindarkan pemakaian
bulu sikat yang kasar karena bulu sikat yang kasar dapat menyebabkan resesi
gingiva.Penyikatan gigi sebaiknya menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor
untuk mencegah karies gigi sekaligus.
Menggunakan
Benang Gigi ( Dental Floss )
Benang gigi (dental floss) digunakan untuk
membersihkan celah gigi yang sempit yang tidak dapat dicapai dengan sikat gigi.
Hal ini dilakukan dengan cara memotong benang kira-kira sepanjang 40 cm,
kemudian diputarkan di kedua jari tengah kanan dan kiri. Benang dimasukkan ke
celah diantara gigi dan ditahan dengan ibu jari agar kuat dan tidak lepas
ketika dilakukan gerakan seperti menggergaji. Tindakan ini sebaiknya dilakukan
satu kali sehari, namun bila memungkinkan dilakukan dua kali sehari. Setelah
tahap ini diperbolehkan kumur sampai bersih atau dibilas dengan air.
Membersihkan
Lidah
Permukaan lidah dibersihkan dengan cara menyikat lidah
dua kali sehari menggunakan sikat gigi atau alat khusus pembersih lidah (tongue
scrapper). Permukaan lidah disikat dengan lembut dan perlahan agar lidah tidak
luka. Sambil lidah dijulurkan ke depan, tempatkan tongue
scrapper sejauh mungkin ke belakang lidah, selama masih tahan, sambil
ditarik ke depan dan ke bawah dengan tekanan ringan. Gunakan kain/kertas tissue
bersih atau air mengalir untuk membersihkan tongue scrapper. Ulangi
prosedur ini 2-4 kali sampai seluruh permukaan dibersihkan.
Penggunaan
Obat Kumur
Obat kumur digunakan paling sedikit sekali sehari.
Waktu yang paling tepat menggunakan obat kumur adalah sebelum tidur karena obat
kumur memberikan efek antibakteri selama tidur saat aktivitas bakteri penyebab
bau mulut meningkat. Obat kumur yang mengandung alkohol dapat mengakibatkan
mulut kering dan apabila digunakan dalam waktu lama dapat menyebabkan mukosa
mulut terkelupas. Oleh karena itu, sebaiknya menggunakan obat kumur non-alkohol
seperti yang mengandung sodium sakarin. Penggunaan tidak perlu terlalu
berlebihan, kurang lebih 10-15 ml sudah cukup untuk membasahi seluruh permukaan
mulut. Kumur sekurang-kurangnya 1-2 menit. Jangan kumur langsung dari botol,
karena apabila tersentuh ludah, bahan akan terkontaminasi, sehingga bahan aktif
selebihnya di dalam botol dapat menjadi rusak, akibatnya tidak berguna lagi
untuk pemakaian selanjutnya. Atau kumur larutan garam fisiologis, atau yang
mengandung minyak esensial untuk membantu melindungi selaput lendir mulut
sehingga tidak mudah kering. Jika dikehendaki antiseptik pakai yang mengandung
zinc dan chlorhexidine.
EmoticonEmoticon