Reaksi Manusia saat Kedinginan
Banyak orang mengatakan bulu kuduk
atau bulu halus pada tubuh kita bisa berdiri atau merinding ketika kita merasa
kedinginan atau rasa takut yang sangat. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Pada dasarnya hal tersebut merupakan
salah satu kejadian fisiologis tubuh manusia. Merinding adalah fenomena
fisiologis yang diwarisi oleh nenek moyang sejak zaman dahulu dan dialami oleh
semua mamalia. Ciri fisiologis ini nyatanya sudah ada dan diturunkan sejak
manusia jaman dahulu sebagai ciri dari makhluk mamalia berambut.
Namun
yang mungkin kurang disadari manusia adalah ketika mengalami kedinginan atau
ketakutan. Tidak hanya bulu kuduk kita yang berdiri namun hal tersebut juga
diikuti dengan adanya pembengkakan kulit di sekitar akar rambut. Pembengkakan
tersebut kadang yang membuat kulit kita terlihat seperti kulit ayam yang telah
dicabuti bulunya.Hal ini bisa terjadi karena adanya kontraksi otot yang terdapat
pada kulit kita. kontraksi itu sendiri bisa disebabkan oleh adanya pelepasan
hormone adrenalin dari dalam tubuh.
Ada
pendapat lain yang menyatakan pada saat orang merasa merinding, tidak hanya
rambut di kulit yang berdiri tapi juga disertai dengan munculnya
gundukan-gundukan di tempat rambut tersebut tumbuh.
Timbulnya
gundukan - gundukan tersebut akibat adanya kontraksi dari :
1.
Otot yang kecil. Seperti dikutip dari
Scientificamerican, merinding terjadi karena alam bawah sadar seseorang
melepaskan hormon stres yang disebut dengan adrenalin.
2. Adrenalin
yang dihasilkan oleh manusia melalui dua kelenjar kecil di atas ginjal tidak
hanya menyebabkan kontraksi otot, tapi juga mempengaruhi banyak reaksi tubuh
lainnya.Selain itu merinding juga bisa muncul sebagai akibat dari kontraksi
otot erector kecil yang ada di dalam kulit.
3. Ketika
rangsangan ini menghasilkan perubahan saraf, maka terjadi kontraksi pada otot
sehingga rambut di atas kulit menjadi berdiri.Tubuh yang merinding bisa terjadi
sementara dan menghilang beberapa saat kemudian. Dan setiap orang tidak mampu
mencegah tubuh yang merinding, sama halnya dengan muka yang memerah dan juga
tubuh berkeringat.
Efek dari bulu kuduk atau rambut halus di permukaan kulit kita pun akan
tertarik dan berdiri. Kejadian fisiologis ini merupakan salah satu jenis
pergerakan tak sadar sehingga kita tidak bisa mengendalikannya. Contoh lainnya
seperti ketika kita malu maka kulit muka akan cenderung memerah dan ketika kita
berolahraga maka akan berkeringat.
Selain hal hal tersebut ada satu lagi
penyebab reaksi merinding bisa terjadi yaitu reaksi emosional. Reaksi emosi
atau rasa waspada sama halnya dengan rasa dingin atau perasaan takut akan
memicu terlepasnnya hormone adrenalin yang hasilnya akhrinya membuat kita
merinding.
Terdapat
beberapa kondisi tubuh yang bisa menyebabkan rambut di kulit berdiri, yaitu:
a.
Rangsangan udara dingin
Berdasarkan sebuah artikel
yang ditulis oleh Eric Sonstroem dari Indiana University dalam website 'A
Moment of Science', merinding adalah suatu reaksi primitif yang timbul dari
sistem limbik otak. Ketika ada rangsangan udara dingin, maka rambut di ujung
kulitnya akan berdiri untuk membantu menghangatkan tubuhnya.
b.
Reaksi emosional
Beberapa reaksi emosional
bisa menyebabkan tubuh merinding, seperti ketakutan, menonton film, melihat
sebuah karya seni atau mendengar suatu konser musik. Emosi yang timbul bisa
menyebabkan piloerection dari akar rambut menjadi bervariasi dan kompleks.
Namun sampai saat ini belum diketahui mengapa ada orang yang merinding terhadap
suatu rangsangan tertentu, sementara yang lainnya tidak.
c.
Fight atau flight
Merinding menjadi respons
dari mekanisme 'fight or light'. Ketika manusia merasa waspada terhadap adanya
suatu bahaya, maka akan mengeluarkan adrenalin dan darah yang dipompa ke dalam
otot menjadi meningkat sehingga tubuh menjadi merinding.
Sistem Peringatan Internal
Suhu tubuh
terlalu dingin bisa sebabkan hypothermia dan kematian. Merinding tersebut hanya
mendeteksi satu varian temperatur, yakni jika suhu terlalu dingin. Merinding
tidak bereaksi jika suhu terlalu panas. Suhu tubuh manusia rata-rata, hampir
setiap manusia sama suhu tubuhnya. Tidak ada pengaruhnya jika mereka tinggal di
gurun pasir atau kutub utara.
"Suhu tubuh manusia konstan sekitar 36,5 derajat Celsius. Perbedaannya
pada tiap individu amat kecil," ujar Latsch. "Nyawa manusia bisa
terancam jika suhu tubuh melebihi 42 derajat atau kurang dari 30 derajat."
Jika suhu tubuh turun hingga di bawah 30 derajat Celsius, akibatnya
sejumlah organ penting tubuh dapat berhenti berfungsi. Dampaknya, orang
bersangkutan bisa kehilangan kesadaran, mengalami hypothermia atau bahkan
kematian. Ini alasan mengapa tubuh manusia segera mengirim sinyal peringatan
saat suhu tubuh menurun.
Sisa evolusi
Perubahan suhu, berupa penurunan sedikit pun bisa menyebabkan seseorang
merinding dan bulu kuduknya berdiri. Menurut Latsch, merinding merupakan peninggalan
dari jaman purba saat manusia masih berbulu. "Seluruh rambut pada tubuh
punya otot kecil pada bagian yang menembus ke kulit. Saat merasakan dingin,
otot berkontraksi dan menarik rambut tersebut."
Pada mamalia yang berbulu, kondisi ini menciptakan lapisan udara yang
hangat dan terisolasi. Sementara manusia jaman sekarang yang tidak lagi
berbulu, jadi merasakan bulu kuduk yang berdiri.
Ada lagi mekanisme tubuh melawan dingin, kata Latsch. "Jika tubuh
mendeteksi perlu menaikkan suhu, maka otot akan mulai bergetar."
Rahang bagian bawah akan mulai bergemeretak secara cepat, karena rahang
terhubung secara longgar dengan kepala melalui dua tulang sendi. Jika otot
bergetar, sirkulasi darah bertambah cepat dan tubuh akan menghangat.
Berat Badan
Tidak Berpengaruh
Bagi perempuan pentingnya suhu tubuh konstan, punya komponen tambahan.
Tubuh perempuan dirancang untuk menjaga organ di dalam tubuh, termasuk bayi
dalam kandungan, tetap dalam keadaan hangat.
Tapi massa otot juga memainkan peranan. Tubuh perempuan rata-rata terdiri
dari 25 persen otot, sementara kontribusi otot pada pria sekitar 40 persen.
Manusia yang memiliki lebih banyak massa otot akan lebih sedikit merasakan
dingin.
Lemak tubuh
juga tidak menghangatkan. Orang bertubuh gemuk mungkin hanya merasa lebih
hangat satu hingga dua derajat dibandingkan yang bertubuh kurus. Tapi tidak
lebih dari itu, tegas Latsch. Tips dari Latsch untuk mengatasi rasa dingin:
"Bukan dengan menambah berat badan, tapi bergerak lebih banyak!"
Ada juga penyebab tubuh kita
merasa merinding yaitu ketita kita menonton film horor. Nah, saat itu kita
merasakan ketakutan. Ketika ketakutan, kita mungkin merasakan geli di belakang
leher. Itu adalah rambut - rambut pada tubuh kita yang berdiri. Sebagaimana
yang kita ketahui, otak merupakan pusat sistem koordinasi tubuh. Segala
perasaan yang kita rasakan seperti bahagia, sedih, ceria, semua distimulasi
oleh otak. Termasuk perasaan takut ini. Saat kita ketakutan, bagian syaraf yang
berhubungan dengan perasaan takut juga akan berespon. Rambut tersebut bisa
berdiri karena adanya otot-otot kecil di akar setiap helai rambut.
Jadi, sebenarnya, bukan rambutnya yang berdiri, tetapi otot - otot kecil yang berada di setiap helai rambut tersebut, sebagai respon dari perasaan takut yang disampaikan oleh otak.
Jadi, sebenarnya, bukan rambutnya yang berdiri, tetapi otot - otot kecil yang berada di setiap helai rambut tersebut, sebagai respon dari perasaan takut yang disampaikan oleh otak.
Sumber :
3.http://go-informasi.blogspot.com/2013/01/mengapa-bulu-kuduk-bisa-merinding.html#sthash.gJK96OY2.dpuf
EmoticonEmoticon