PERUTKU
YANG KERONCONGAN BIKIN MALU
Kruuuukk .Terdengar
bunyi perut kita suara
yang tidak aneh lagi di
telinga kita.
Sobat, kalian pasti pernah dengar
istilah perut keroncongankan? Istilah
ini sering digunakan ketika perut seseorang mengeluarkan bunyi ketika sedang
lapar. Kok bisa ya perut mengeluarkan bunyi sendiri? Memang perut terkadang
bisa mengeluarkan bunyi atau suara tanpa sengaja, dan ini bisa terjadi ketika kalian sedang lapar ataupun sedang
tidak lapar. Sobat harus tahu bahwa rasa lapar yang kalian alami itu sebenarnya tidak
ada hubungannya dengan perut kosong atau kelaparan. Bahkan ketika
kita sedang berpuasa seharian penuhpun perut (sistem pencernaan) kita tidak
dalam keadaan kosong, khususnya pada bagian Jejunum atau yang sering disebut
Usus Kosong karena memang usus kosong tidak akan pernah kosong selagi seseorang
masih hidup, usus kosong baru akan kosong ketika seseorang tersebut sudah
meninggal.
Tubuh manusia adalah mesin
yang sangat luar biasa, dan setiap saat akan melakukan sesuatu untuk
mengingatkan anda bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Bunyi perut adalah satu
dari sekian banyak pengingat ini. Keras, lembut, pelan, kadang tanpa alasan
sama sekali. Seolah banyak yang ingin dikatakan oleh perut kita. Bunyi dari perut
mungkin merupakan isyarat dari perut kepada manusia agar manusia tahu kalau
perutnya sedang lapar, kembung ataupun ada gangguan dalam pencernaan kita.
Saat lapar, perut terkadang
berbunyi. Kita biasa menyebut ini sebagai keroncongan. Namun tidak bisa pastikan bahwa bila perut berbunyi
itu pertanda lapar. Karena tidak pada saat lapar-pun perut seringkali berbunyi.
Sering perut berbunyi saat ruangan sunyi. Sehingga orang di dekat kita bisa
mendengar jelas. Bayangkan ditengah-tengah suasana yang sunyi dan khidmat,
tiba-tiba perut kita berbunyi tanpa sebab. Duuhh.. malunya.
Sebetulnya perut tidak
memiliki sensor pengaturan timing atau bermaksud untuk menyabotasi anda dengan
berbunyi di saat yang tidak tepat. Tapi ada alasan logis kenapa perut kadang-kadang
merasa perlu untuk didengarkan. Bunyi perut terjadi didalam perut dan usus
kecil. Sistem
pencernaan, pada intinya adalah saluran panjang yang berawal dari mulut kemudian melewati
faring, kerongkongan menuju lambung, setelah itu ke usus halus, usus besar,
rektum hingga keluar melewati
anus. Saluran panjang
ini berhubungan dengan berbagai organ yang berperan penting dalam proses
pencernaan.
Yang terpenting yang harus
diketahui dalam sistem pencernaan adalah cara kerja-nya mendorong dan
menggerakkan makanan. Gelombang dari gerakan otot-otot berkontraksi yang
mendorong dan menggerakkan makanan disebut peristaltik. Selain mendorong
makanan ke dalam sistem pencernaan, kontraksi ini juga membantu dalam mencampur
makanan, cairan dan lainnya menjadi suatu adonan lengket. Bunyi perut adalah
hasil dari proses ini. Makanan, cairan, dan campuran adonan yang lengket akan
bergerak termasuk juga gas dan udara dalam usus. Semua dari bahan-bahan ini
akan terdorong dan pecah menjadi bagian-bagian yang mudah diserap tubuh, kumpulan udara dan gas
juga akan tertekan dan menimbulkan
suara yang kita dengar.
Kalian
mungkn bertanya-tanya, jika perut kosong, mengapa terjadi gerakan kontraksi
otot mencerna makanan, apa yang dicerna bila tidak ada makanan? Alasannya
adalah berhubungan dengan selera makan dan lapar. Sekitar dua jam setelah makanan selesai di cerna, perut akan
menghasilkan hormon yang menstimulasi saraf lokal untuk mengirimkan pesan ke
otak. Otak membalas dengan memerintahkan otot untuk memulai gerakan
peristaltik. Ada dua hal yang terjadi. Pertama, kontraksi menyapu semua sisa
makanan yang tertinggal saat proses pertama. Kedua, vibrasi dari perut yang
kosong akan menciptakan rasa lapar. Kontraksi otot akan datang dan pergi setiap
jam. Timbulnya bunyi pada perut dapat
terjadi kapan saja, tapi kalau ada makanan di dalam perut atau usus kecil,
suaranya jadi lebih pelan.
Lalu, kenapa jika lapar persentasi
bunyi yang terdengar lebih besar?
Jika kita merasa lapar, hanya dengan
melihat, mencium aroma, atau memikirkan makanan akan membuat sistem pencernaan
mengirimkan sinyal kepada otak agar semua sistem siap untuk menyambut datangnya
makanan. Hal ini menyebabkan otot yang berada di perut dan usus mulai bergerak
dan melepaskan cairan pencernaan yang kemudian berinteraksi dengan udara dan
gas yang ada di dalam usus kita. Seringnya proses ini berlangsung damai tanpa
bunyi tetapi kadangkala berpotensi mengeluarkan suara di dalam perut. Bunyi
yang dihasilkan perut saat lapar ini secara medis disebut borborygmi.
Karena perut dalam keadaan yang longgar (lapar) maka suara ini jadi lebih keras
terdengar. Kontraksi otot ini akan
terjadi setiap jam dan berlangsung 10-20 menit hingga perut terisi oleh makanan.
Lalu bisakah kita mencegah perut
mengeluarkan bunyi. Katakanlah agar perut tidak bersuara saat kita mengikuti acara penting
yang khidmat,
atau saat-saat tidak perlu ada tambahan gangguan lagi, seperti bunyi perut.
Satu tips untuk meminimalkan bunyi perut adalah makan makanan dalam ukuran
kecil namun sering ketimbang sekaligus yang besar. Contohnya kita bisa ngemil teratur. Sistem pencernaan akan
mempunyai kesempatan lebih sedikit untuk menghasilkan gerakan peristaltik yang
‘ribut’. Dan mengurangi makan makanan yang ber-gas juga dapat menurunkan
frekuensi perut berbunyi.
Perut
keroncongan yang kadang terjadi merupakan hal yang wajar namun bisa dikatakan
mengganggu aktivitas kita. Perut keroncongan juga bukan merupakan penyakit.
Tapi jika bunyi yang dihasilkan oleh gas berlebihan atau gerakan saluran cerna
terlalu berlebihan, bisa jadi itu merupakan salah satu tanda ada yang tidak
beres di perut seperti alergi saluran cerna, sindrom iritasi usus besar,
dispepsia, gangguan fungsional atau gangguan patologis lainnya. Pada kasus ini
biasanya diikuti dengan keluhan lain pada daerah gastrointestinal seperti BAB sulit,
berak cair, nyeri perut, mulut berbau, mual atau mudah muntah.
Tanda dan gejala gangguan saluran
cerna lain yang menyertai
- Pada Bayi :GASTROOESEPHAGEAL REFLUKS ATAU GER, Sering MUNTAH atau gumoh, kembung,“cegukan”, buang angin keras dan sering, sering rewel gelisah atau biasa disebut dengan kolik terutama malam hari, BAB lebih dari 3 kali perhari, BAB tidak tiap hari. Feses warna hijau,hitam dan berbau. Sering “ngeden dan beresiko Hernia Umbilikalis (pusar), Scrotalis, inguinalis. Air liur berlebihan. Lidah atau mulut sering timbul putih, bibir kering
- Pada anak yang lebih besar atau dewasa:
- Mudah MUNTAH bila menangis, berlari atau makan banyak. MUAL pagi hari.
- Sering Buang Air Besar (BAB) 3 kali/hari atau lebih, sulit BAB sering ngeden kesakitan saat BAB (obstipasi). Kotoran bulat kecil hitam seperti kotoran kambing, keras, warna hitam, hijau dan bau tajam. sering buang angin, berak di celana. Sering KEMBUNG, sering buang angin dan bau tajam. Sering NYERI PERUT, tidur malam nungging (biasanya karena perut tidak nyaman)
- Nyeri gigi, gigi berwarna kuning kecoklatan, gigi rusak, gusi mudah bengkak atau berdarah. Bibir kering dan mudah berdarah, sering SARIAWAN, lidah putih dan berpulau, mulut berbau, air liur berlebihan.
Sumber:
2.
id.wikipedia.org & medicastore.com
4. http://www.inicaraku.com/ini-lho-penyebab-perut-bunyi-saat-lapar.html
5.
koranindonesiasehat.wordpress.com
6.
http://detaildot.blogspot.com/2013/11/mengapa-perut-keroncongan-saat-lapar.html
EmoticonEmoticon