Manusia
merupakan ciptaan Tuhan paling sempurna diantara makhluk - makhluk
lainnya.Manusia diciptakan dengan berbagai organ dan indera yang sangat luar
biasa.Yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal yang dimiliki
manusia.Namun, kali ini bukan itu yang saya bahas. Saya akan membahas tentang
hal yang bagi sebagian orang jarang diperhatikan.
Salah
satu organ manusia adalah telinga.Telinga juga merupakan salah satu indera
manusia yaitu indera pendengaran. Nah, didalam
telinga tentunya ada banyak hal. Salah satunya Serumen atau Kotoran
telinga.Tuhan
menciptakan serumen di setiap telinga manusia. Namun pernahkah Anda mendengar
kata serumen dan apa hubungannya dengan telinga ? Sebenarnya apa itu serumen
dan mengapa berbahaya jika dibersihkan ?Simak uraian berikut untuk mengetahui
fakta penting yang sering disalahartikan tentang serumen yang ada di telinga
Anda.
Telinga manusia diciptakan oleh
Tuhan sedemikian rupa sehingga dapat mendengar bunyi-bunyi dari
lingkungan.Selain berfungsi sebagai alat pendengaran, telinga juga merupakan
organ penjaga keseimbangan bagi tubuh manusia sehingga kesehatan telinga harus
dijaga dengan baik agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.Namun karena
telinga mempunyai bagian-bagian yang rapuh maka perlu ditangani dengan benar.
Jangan sampai, alih-alih ingin merawat kesehatan telinga dengan cara
membersihkannya malah akan merusak fungsinya.
Telinga manusia terdiri dari tiga
bagian, yaitu telinga luar, tengah dan dalam.Ketiga bagian ini melakukan
tugasnya masing-masing menangkap gelombang suara dan menjadikannya bunyi yang
dapat didengar oleh manusia.Gelombang suara diterima oleh telinga luar kemudian
diteruskan ke telinga tengah melalui gendang telinga.Pada bagian belakang
gendang telinga terdapat tulang pendengaran yang bentuknya menyerupai rantai
yang saling berhubungan pada sendi.Tulang tersebut berfungsi
mengantarkan gelombang suara hingga menggetarkan gendang dan sampai ke telinga
dalam.
Telinga dalam terdapat alat penerima
yang disebut rumah siput.Di dalam rumah siput terdapat ujung-ujung saraf,
cairan, dan organ yang mengambang. Gelombang suara yang diantarkan gendang dan
tulang telinga akan menggetarkan cairan dalam rumah siput, sehingga membuat
organ yang mengambang bergerak dan menyentuh ujung-ujung saraf pendengaran.
Proses yang tadinya menggunakan tenaga mekanik kemudian diubah menjadi tenaga
listrik, dan disampaikan ke otak sehingga bisa mendengar suara.
Tanpa disadari, bentuk telinga yang
sempit dan berkelok-kelok telah diciptakan oleh Sang Pencipta mempunyai maksud
tertentu. Bentuk telinga yang seperti liang dan sempit membuat sulit mencapai
bagian dalam sehingga dapat mencegah masuknya kotoran, debu atau serangga
kecil. Tidak hanya itu, bagian lain seperti kelenjar rambut yang terdapat di
bagian depan setelah liang telinga juga berfungsi untuk mempersulit benda-benda
asing masuk ke telinga. Selain kelenjar rambut, Tuhan juga menciptakan getah
telinga yang bernama serumen yang ternyata juga berfungsi untuk melindungi
telinga. Dalam bahasa sehari-hari kita lebih mengenalnya serumen sebagai
kotoran atau tai telinga sehingga perlu dibersihkan.
Banyak diantara kita yang mempunyai persepsi
salah terhadap serumen.Serumen atau getah telinga sering kali dianggap sebagai
kotoran sehingga harus dibuang bahkan ada yang dibersihkan setiap hari.Padahal
serumen mempunyai fungsi yang sangat penting untuk menangkap dan membersihkan
kotoran yang masuk. Kotoran yang masuk ke dalam telinga akan tertempel pada
serumen dan mengering sehingga dapat keluar dengan sendirinya tanpa harus
dikorek. Dengan demikian kotoran telinga tidak perlu dibuang dan dibersihkan
kecuali jika menggumpal dan menyumbat liang telinga sehingga menghalangi
masuknya gelombang suara ke telinga dalam. Namun kasus penggumpalan seperti itu
jarang sekali terjadi.Pada kondisi normal serumen hanya menutupi permukaan
dinding telinga saja.
Menurut para dokter, bagian dalam telinga itu terdiri dari 2
bagian yakni
lapisan kulit bagian dalam yang mengandung kelenjar dan
lapisan kulit bagian luar yang selalu mengalami pengelupasan kulit
secara alami. Campuran antara hasil produksi kelenjar dengan pengelupasan kulit
tersebutlah yang menjadikan adanya kotoran di dalam telinga yang sering disebut
sebagai serumen.Serumen sebenarnya memiliki fungsi yang cukup besar yakni
sebagai pelindung, pembersih, dan pelumas telinga.
Jadi sebenarnya pembersihan telinga itu akan terjadi secara
otomatis tanpa dibersihkan oleh kita maka akan bisa bersih sendiri atau
istilahnya self cleansing.
Lalu bagaimana cara kerja telinga sehingga telinga bisa membersihkan sendiri?
Caranya ialah ketika rahang bergerak baik ketika mengunyah atau berbicara maka
secara otomatis kotoran akan terdorong keluar dari dalam telinga.
Kemudian
apa penyebabnya kok ada sebagian orang yang telinganya kotor atau serumen-nya
menumpuk?
Hal tersebut bisa disebabkan karena proses self cleansing yang tidak
berfungsi secara baik. Atau bisa disebabkan karena produksi serumen yang
terlalu cepat, sebab tiap-tiap individu memiliki tingkat kecepatan produksi
yang berbeda-beda, bisa juga disebabkan karena kulit liang telinga mengalami
kelainan atau sempit nya lubang liang.
Jika
penumpukan serumen yang semakin parah tersebut dibiarkan
saja lama-kelamaan akan bisa menyebabkan pendengaran menjadi terganggu, di
dalam liang telinga akan terasa berdengung, atau bahkan terasa nyeri. Jika
sudah sampai mengalami rasa nyeri yang hebat sebaiknya kunjungi dokter dan
lakukan konsultasi dan penanganan yang lebih serius.
Memang sih hampir semua orang memiliki peluang mengalami
penumpukan serumen di dalam telinga, akan tetapi kita tidak boleh ceroboh dalam
membersihkan telinga. Contohnya jika kita menggunakan cotton bud atau
pembersih lain yang berbahan kapas maka jangan terlalu dalam karena bisa
menyebabkan infeksi jika terjadi gesekan atau bisa mengakibatkan gendang
tertusuk cutton bud tersebut yang bisa berakibat bocornya gendang
telinga.
Jadi, jangan terlalu ceroboh dalam bertindak.Ada beberapa
hal yang harus kita perhatikan saat membersihkan telinga. Diantaranya adalah
sebagai berikut :
- Jangan terlalu sering membersihkan telinga terutama bagian dalamnya karena mengingat telinga juga bisa melakukan pembersihan sendiri atau self cleansing.
- Anda tetap boleh melakukan pembersihan telinga sendiri dengan menggunakan cutton bud, kapas, atau tisu akan tetapi hanya dibagian luarnya saja.
- Jika menggunakan cutton bud, maka pakailah cutton bud yang memiliki kualitas bagus sehingga akan terhindar dari resiko terjadinya kapas lepas atau gagangnya patah.
- Jangan terlalu kencang dalam menggosokkan cutton bud karena akan bisa mengakibatkan gesekan dan bisa berujung infeksi.
- Jika ingin melakukan pembersihan telinga bagian dalam, diusahakan untuk berkonsultasi dengan dokter THT setiap 6 bulan sekali atau lebih, tergantung kondisi yang dialami.
Selain itu ada juga cara untuk membersihkan telinga. Yakni :
Cara yang baik adalah dengan menggunakan handuk yang direndam
dalam air hangat, jangan air
dingin ataupun terlalu panas.Bersihkan bagian luar dari lubang telinga, tempat
keluarnya kotoran telinga. Hindari memasukkan benda yang berbentuk stick
(tongkat) seperti cotton bud, jari, pensil, dll. Jika anda merasa ada gangguan
seperti infeksi pada telinga anda, segera konsultasikan dengan dokter anda.
Jika anda merasa tidak yakin dan takut akan memberikan efek
bagi kesehatan telinga, maka tidak ada salahnya jika anda membersihkan telinga
ke dokter spesialis karena membersihkan telinga dengan cara yang tidak benar
hanya akan menimbulkan dampak negative bagi manusianya. Dampak yang bisa
ditimbulkan jika membersihkan telinga dengan cara yang salah antara lain :
·
Mendorong
serumen jatuh ke telinga bagian dalam
Membersihkan telinga dengan cara
mengorek dapat mengganggu mekanisme pembersihan alami. Pengorekan justru akan
mengakibatkan terdorongnya getah telinga dan sel-sel kulit mati ke arah gendang
telinga yang bukan tempatnya. Jika pengorekan ini dilakukan terus-menerus,
getah dan kotoran lain yang terdorong akan menumpuk dan menyumbat gelombang
suara yang masuk sehingga berdampak pada menurunnya pendengaran. Selain itu,
penimbunan sel-sel kulit mati dan serumen akan menyebabkan penimbunan air yang
masuk ke dalam saluran telinga ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah dan
lembut pada saluran telinga lebih mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur.
·
Menyebabkan
pembengkakan, terluka atau infeksi
Selain mendorong serumen ke dalam,
mengorek telinga yang terlalu keras dan dalam juga dapat mengakibatkan benturan
dengan bagian vital lain dalam telinga karena bentuk telinga manusia yang
sempit dan bersudut. Bagian telinga yang terbentur akan bengkak atau bahkan
terluka sehingga dapat menyebabkan infeksi karena dinding telinga mudah
berdarah. Infeksi akibat mengorek terlalu keras bisa berbentuk seperti bisul yang
bernanah di liang telinga, kelenjar rambut, bahkan sampai ke bagian telinga
tengah. Jika nanah semakin banyak maka dapat mengakibatkan gendang pecah atau
bocor. Otomatis pendengaran pun akan terganggu.
·
Dapat
menyebabkan pingsan
Mengorek telinga juga dapat
mengakibatkan tubuh jatuh pingsan.Anda mungkin pernah mengalami batuk-batuk
saat mengorek telinga.Hal ini disebabkan adanya refleks saraf pagus yang
terdapat di dinding telinga.Saraf pagus membentang ke tenggorokan, dada sampai
perut.Batuk-batuk adalah refleks yang ringan.Refleks yang berat dan berbahaya
bisa mengakibatkan hilangnya kesadaran.
·
Mengakibatkan
muka tidak simetris
Dalam telinga terdapat banyak sekali
saraf sehingga telinga akan terasa sangat sensitif. Salah satu saraf yang
terdapat di telinga adalah saraf facialis. Saraf ini berada di belakang liang
telinga yang berfungsi untuk menggerakkan otot muka dan sebagai bagian yang
menunjang pendengaran. Jika infeksi mengenai saraf ini maka dapat mengakibatkan
kelumpuhan saraf facialis sehingga muka menjadi mencong dan mata tak bisa
ditutup.
Nah,
dari dampak diatas bisa disimpulkan bahwa apabila kita tidak membersihkan
serumen dengan cara yang benar, maka malah akan mendorong serumen kedalam
telinga dan menyababkan infeksi yang pada akhirnya bisa saja berujung pada
tuli. Oleh karena itu, kita harus bisa merawat tubuh kita bukan hanya secara
baik, namun juga harus benar caranya.
Sumber
:
EmoticonEmoticon