bunyi pada jari



“ Meregang atau Menggeretakkan  Jari Tangan dan Kaki Sampai Berbunyi Ituu…”
            Meregangkan atau menggeretakkan  jari-jari tangan maupun jari-jari kaki sampai berbunyi  tentu sudah biasa kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan tidak sedikit yang sudah menjadikan kegiatan ini sebagai kebiasaan. Kegiatan ini kita lakukan apabila kita sedang terasa pegal – pegal setelah menulis, bekerja atau setelah melakukan sesuatu. Meregangkan atau menggeretakkan bukan hanya kita lakukan pada jari tangan dan kaki saja namun kita juga sering milihat orang menggertakkan leher dan punggung. Namun saat ini saya akan membahas keseluruhan masalah mengenai menggeretakkan salah satu anggota tubuh kita yang sudah mewakili semuanya yaitu pada jari-jari tangan dan kaki kita.
  Saat kita mencoba menggeretakkan jari-jari tangan dan jari-jari kaki, tentunya kita merasaakan hal yang membuat kita senang ,nyaman dan lega  karena menurut sebagian besar orang kegiatan meregangkan atau menggeretakkan jari-jari tangan maupun kaki mengurangi rasa tegang, pegal dn lelah pada otot jari-jari tangan maupun jari-jari kaki.  Namun sekarang kita harus berhati-hati dengan satu kegiatan tersebut, karena  ternyata kebiasaan ini adalah salah satu kebiasaan yang buruk dan menyebabkan sesuatu yang berbahaya bagi tubuh kita. Mengapa demikian ?
            Dalam ilmu kedokteran, ternyata meregangkan atau menggeretakkan jari-jari tangan dan kaki sampai berbunyi  itu membahayakan bagi tubuh kita.kebiasaan  tersebut dapat mengakibatkan tulang-tulang dan sendi kita bermasalah . Secara sederhana , persendian adalah titik dimana dua tulang (atau lebih) bertemu. Ligament menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang lainya, sementara kapsul sendi membungkus ligamen. Kapsul tersebut berisi pelumas alami yang di sebut dengan cairan sinofial. Cairan synovial  itu berfungsi mempermudah pergerakan sendi. Nah jika kita suka menggeretakkan jari-jari tangan dan jari-jari kaki kita, maka kapsul sendi bertambah luas dan berbahaya karena pelumas alami yang berada di dalam kapsul sendi hilang maka tulang dan sendi tidak akan bisa bergerak dengan leluasa lagi.
            Bagaimana saat kita menggeretakkan jari-jari tangan dan kaki dapat mengeluarkan bunyi ?
Suara tersebut bisa keluar karena diputar, ditekan, ditarik, tergantung jenis sendinya. Sendi pada tubuh kita ada berbagai jenis. Ada sendi engsel seperti lutut, siku. Ada yang mampu kita putar dan gerakkan kesegala arah seperti tulang leher dengan sendi putarnya. Ada sendi yang mampu bergeser seperti tulang belakang, ada juga sendi peluru yang berada pada tulang bahu kita. Masing masing mempunyai fungsi dan gerakan tersendiri. Kita tau tadi bahwa sendi kita mempunyai cairan synovial untuk membantu pergerakan sendi kita, agar sendi kita dapat berjalan lancar dan halus dan tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit. Perlu juga kita tau bahwa cairan synovial mengandung berbagai jenis nutrisi dan campuran gas oksigen, nitrogen, dan karbondioksida.
            Nah saat kita berusaha menggeretakan jari-jari kita atau mematah-matahkan, ruangan yang berisi cairan synovial di sekitar sendi akan meregang, karena meregang itulah, gas didalam cairan akan dilepaskan. Letusan gas-gas itulah yang menghasilkan bunyi di persendian. Menurut para ilmuan cairan sendi harus menyerap gas-gas kembali beberapa saat sebelum kita dapat membuat bunyi yang sama.
            Tendon dan ligament juga penyebab timbulnya suara . jaringan lunak di persendian ini mirip dengan karet yang mengikat otot dengan ujung-ujung tulang agar tidak lepas. Begitu pula dengan ligament yang menghubungkan tulang dengan tulang lainya.  Saat di gerakkan kadang-kadang tendon dan ligament lepas dari tempatnya, namun segera kembali. Misalnya, saat lutut berbunyi,saat kita berdiri dari posisi duduk.

            Itulah yang menyebakan bunyi pada saat kita mencoba menggeretakkan jari-jari tangan kita.
            Kegiatan meregangkan atau menggeretakkan jari-jari tangan dan jari-jari kaki sampai berbunyi satu atau dua kali mungkin tidak memberikan efek yang berbahaya bagi tubuh kita. Namun, apabila kita melakukannya secara terus menerus dan berulang ulang maka hal inilah yang akan membahayakan. Bahkan kalau sudah menjadi kebiasaan kegiatan menggeretakkan jari-jari tangan dan kaki, memungkinkan terjadi kerusakan tulang rawan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya atritis.
Bagaimana menggeretakkan jari-jari tangan dan jari-jari kaki secara terus menerus dapat memicu terjadinya atritis ?
Atritis merupakan gangguan persendian berupa peradangan pada beberapa sendi yang disertai rasa nyeri dan sakit. Atritis itu sendiri ada beberapa macam yaitu osteoarthritis, goutartritis, dan rematoid. Nah rematoid ini adalah tipe atritis yang terjadi pada jaringan penghubung sendi ( tulang rawan ). Ganggunya berupa peradangan atau pengapuran pada jaringan tulang rawan sehingga sendi sulit untuk di gerakkan. Dan rematoid ini umumnya terjadi di tangan dan tutut.
Dari uraian mengenai atritis tersebut, dapat disimpulkan bahwa, jika kita sering menggeretakkan jari tangan dan jari kaki kita, maka kita kemungkinan akan terserang penyakit atritis yang lebih khusunya rematoid. Kegiatan menggeretakkan jari ini lama kelamaan akan mengakibatkan peradangan pada jari kita sehingga kita nantinya dapat terserang atritis ( rematoid ).
            Dari beberapa uraian diatas, kita tau bahwa apabila tulang rawan rusak, maka hal tersebut dapat sangat membahayakan tubuh kita. Jika itu sudah terjadi maka tindakan yang harus dilakukan adalah operasi ataukita harus merelakan kalupun jari-jari kita tidak bisa bergerak secara elastic lagi seperti dulu.  
            Untuk mencegah hal tersebut terjadi alangkah baiknya kalau kita menghindari menggeretakkan jari tangan dan jari kaki kita. Sebagai gantinyya kita bisa melakuan hal-hal lain yang dapat membuat kita merasa lega dan nyaman pada saat kita sedang merasa lelah. Antara lain adalah :
1.    Membiarkan kaki terbujur sempurna selama 10 menit. Kegiatan ini dapat melancarkan peredaran darah dlam tubuh kita, sehingga kita tidak mudah merasa lelah.
2.    Pada saat kita tidur, alangkah baiknya kalau kta telentang dengan sempurna tangan, kaki, kepala, dan biarkan darah mengalir lancer.
Dua hal tersebut dapat menolong kita dalam menghindari segala kemungkina yang terjadi saat kita mencoba menggeretakkan salah satu anggota tubuh kita.
KENAPA SENDI KITA BERBUNYI “KREK!!”..

Temen-temen tentu sudah pernah mengalami & merasakan suara “krek” atau gemeretak pada jari tangan, jari kaki ataupun persendian tubuh yang lainnya kan?
Ada kepuasan tersendiri ketika menggeliat atau kalau orang jawa bilang “mulet” & bagian tubuh kita yang terasa capek mengeluarkan suara gemeretak “kretek-kreek” hehehe.
Tapi, temen-temen tahu nggak sih asal suara itu sebenernya dimana & kenapa bisa seperti itu? Hayoo kepo nggak?!! :D
Jangan-jangan kalian malah mikir kalau engsel kita udah berkarat terus butuh oli? Atau tulang kita keropos kayak yang iklan minuman kalsium di tv bilang itu? Hahahaha nggak kok temen-temen :D . Yuk kita cari tahu aja :) .
Dugaan kita tentang engsel berkarat dan butuh oli itu salah ya temen-temen, sendi kita punya pelumas sendiri kok namanya minyak sinovial.

Tulang persendian kita mempunyai selaput sendi atau membran synovial yang menghasilkan minyak synovial. Nah, minyak synovial ini berfungsi sebagai pelumas supaya gesekan antar tulang berjalan lancar, halus dan tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit.
Minyak synovial pada sendi kita juga mengandung berbagai jenis nutrisi serta campuran gas oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida :).

Terus, kenapa bisa bunyi “kreek”? :/
Saat kalian mematah-matahkan jari tangan atau kaki (bukan dipatahin beneran ya :D), ruangan berisi cairan di sekitar sendi akan meregang, regangan inilah yang menyebabkan gas di dalam cairan akan dilepaskan dan letusan gas-gas itu yang menimbulkan bunyi “kreeek” di persendian kita.
Menurut para ilmuan, cairan sendi harus menyerap gas kembali beberapa saat sebelum kalian dapat membuat bunyi “kreek” yang sama.

Tendon & ligamen kita juga berperan menimbulkan suara “krek” itu loh. Tendon, jaringan lunak di persendian ini mirip dengan karet yang mengikat otot dengan ujung-ujung tulang agar tidak lepas. Begitu juga dengan ligamen yang menghubungkan tulang satu dengan tulang lainnya.
Saat persendian digerakkan, kadang tendon dan ligamen lepas dari tempatnya, tapi nggak usah khawatir karena segera kembali ke posisi semula. Misalnya saja saat lutut temen-temen berbunyi karena berdiri dari posisi duduk.
Pada penderita Arthitis, suara gemeretak pada persendian sangat mudah terjadi dan rasanya sangaaaat nyeri. Hal ini disebabkan tulang belulang penderita kehilangan jaringan tulang rawan sehingga ujung-ujung tulang sangat kasar & dapat menimbulkan rasa nyeri ketika bergerak. Cairan synovial bertambah banyak sehingga sendi terasa kaku dan sakit :(.

Bagaimana pendapat para ilmuan?
Para ilmuan telah mempelajari apakah kebiasaan mematah-matahkan sendi dapat memicu arthritis atau merusak organ tubuh. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan tersebut dapat dilakukan kapan saja tanpa beresiko apapun.
Meskipun demikian, penelitian lainnya menunjukkan bahwa aktivitas yang berlebihan akan merusak jaringan lembut di sekitar sendi sehingga menyebabkan bengkak atau sulit untuk digerakkan.

Jadi kita bisa menyimpulkan; menggeretakkan sendi itu boleh-boleh saja dilakukan, tetapi kita tidak boleh terlalu sering melakukan gemeretakkan itu :).


https://id-id.facebook.com/1001KeajaibanDunia/posts/181700285325441

Previous
Next Post »

Pages