MULUT BAU SAAT PUASA



MULUT BAU SAAT PUASA


A. Pengertian Halitosis (Bau Mulut)
Bau mulut dalam istilah perobatan disebut ‘halitosis’ atau dalam bahasa Inggris dinamakan ‘Bad Breath’. Halitosis merupakan suatu keadaan di mana terciumnya bau mulut pada saat seseorang mengeluarkan nafas (biasanya tercium pada saat berbicara). Halitosis dapat dialami pada anak anak dan juga orang dewasa. Ini merupakan suatu masalah yang kerap mengganggu apalagi ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain. Halitosis biasanya dialami oleh orang yang sedang berpuasa. Halitosis pada orang berpuasa memangakan meningkat intensitasnya. Hal ini terjadi sebagai sebuah hal yang alami terkait dengan beberapa faktor.

B. Penyebab mulut bau
1. Bakteri
Mulut berbau dapat disebabkan oleh bakteria yang berkembangbiak di dalam mulut. Bakteria ini hidup dan berkembangbiak dengan menggunakan lebihan makanan yang tidak dibersihkan digigi. Kemudian bacteria ini merembeskan hasil perkumuhan yang terdiri dari acid dan juga sulfur (Volatile Sulfur Compounds-VSCs) yang menyebabkan bau kurang enak.
Kebanyakkan bacteria ini bersifat anaerob (hidup tanpa oksigen).Oleh sebab itu bacteria ini dapat hidup di kawasan yang susah dibersihkan seperti celah celah gigi, celah celah poket gusi, di bawah plak yang melekat pada gigi , di karang-karang yang melekat di poket gusi dan juga di celah celah rekahan pada lidah. Kawasan kawasan terlindung ini juga susah mendapat bekalan oksigen.
Masalah gusi dan tulang gigi yang kronik (periodontal disease), juga menyebabkan mulut berbau. Penyakit ini menyebabkan tulang gigi menurun dan mengakibatkan poket gusi dalam dan susah dibersihkan tanpa bantuan dokter gigi. Poket yang dalam ini juga memang tempat bagi bacteria anaerob berkembangbiak. Ini menjadi penyebab mulut bau pada orang berpuasa jika masih terdapat sisa sisa makanan saat makan sahur yang masih terdapat pada mulut.
2. Mulut kering kerena kekurangan air liur
Air liur adalah bahan pembilas mulut. Air liur membilas mulut sepanjang masa dan dengan ini secara tidak langsung membuang cebisan kecil makanan (food debris) dari permukaan licin gigi. Semasa tidur, prembesan air liur kurang.Sebab itulah mulut mendapat bau mulut yang kurang enak apabila bangun dari tidur. Selian itu, kekurangan rembesan air liur menyebabkan air liur menjadi likat ,susah untuk membilas mulut, menjadikannya kurang oksigen dan menyebabkan pembiakan bacteria anaerob di dalam mulut. Inilah penyebab utama orang berpuasa mengalami mulut berbau. Orang puasa tidak makan dan minum seharian, ini membuat mulut orang yang  berpuasa kering.
Penyebab kekurangan air liur
- bernafas melalui mulut (mouth breather) : angin yang dihasilkan akan mengeringkan mulut
- bercakap terlalu banyak: ini akan mengurangkan pengaliran/perembesan air liur
- berpuasa : mengurangkan perembesan air liur
- konsumsi obat untuk penyakit darah tinggi, antihistamine, penghalang selera makan
- konsumsi minuman alkohol : mengeringkan mulut
- penggunaan obat kumur yang mengandung alkohol : mengeringkan mulut
- kekurangan air dalam badan (dehydration) : mengurangkan pengaliran air liur
- stress : mengurangkan pengaliran air liur
C. Tanda tanda masalah mulut berbau
Sulit untuk mengetahui masalah mulut apabila dilihat dari cirri ciri fisik. Cara yang paling efektif adalah dengan bertanya kepada orang lain apakah mulut kita bau atau tidak. Selain itu, ada juga sejenis alat yang digunakan oleh dokter gigi ( halimeter) untuk mengukur kadar sulfur di dalam nafas. Tapi mayoritas orang puasa mengalami masalah mulut bau walaupun tidak tampak gejala gejala luar. 

D. Pencegahan mulut berbau
1. Membersihkan gigi setiap hari
Pastikan menyikat gigi dengan betul setiap hari kerana ini akan membuang bacteria dan juga lebihan makanan yang digunakan oleh bacteria untuk hidup. Dengan ini bacteria tidak akan menghasilkan sulfur yang menyebabkan mulut berbau. Pastikan juga tidak tergesa gesa menyikat gigi kerana apabila tergesa gesa tidak akan menghilangkan semua bacteria tersebut. Paling kurang 2 atau 3 menit untuk menyikat gigi.
2. Membersihkan lidah setiap hari
Banyak yang lupa untuk membersihkan lidah semasa menggosok gigi. Ingatlah bahwa banyak bacteria bersembunyi di rekahan pada lidah dan juga di bagian belakang lidah. Membersihkan lidah dapat menggunakan pembersih lidah (tongue cleaner). Ada juga berus gigi yang mempunyai pembersih lidah di belakang kepala berus gigi. Selain itu, juga dapat menggunakan sikat gigi yang lembut untuk memberus lidah secara perlahan-lahan dengan menggerakkan berus dari belakang lidah ke bagian depan berulang kali sehingga bersih.
3. Minum air
Disarankan untuk meminum air paling kurang 2 Liter sehari. Lebih baik jika senantiasa meneguk air dengan kerap sepanjang hari. Dengan ini mulut akan sentiasa dibasahi air sepanjang hari. Untuk orang yang mengalami masalah kekeringan mulut di sebabkan obat atau orang yang selalu bercakap, cara ini paling bagus untuk memastikan mulut sentiasa berair. Meminum air dapat merangsang pengeluaran air liur, membilas lebihan sisa makanan pada gigi, dan juga melembabkan mulut yang membuatkan ia kurang sesuai untuk didiami oleh bacteria anaerob.Tapi cara ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang sedang menjalankan ibadah puasa.
4. Hindari menggunakan pencuci mulut yang mengandung alkohol
Banyak menyangka bahwa dengan menggunakan pencuci mulut, bau nafas akan menjadi segar dan tidak berbau tetapi sebenarnya mulut mereka berbau jadi cara ini hanya bersifat sementara. Jika menggunakan obat kumur yang mempunyai alkohol dapat menyebabkan kekeringan di dalam mulut yang menggalakkan pembiakan bakteria yang menyebabkan bau mulut.Jika hendak menggunakan obat kumur, pastikan obat kumur tersebut tidak mengandung alkohol.
5. Memeriksa gigi jika terdapat tanda tanda penyakit gusi dan tulang (gingivitis, periodontal problem)
Penyakit gusi (periodontal problem) adalah disebabkan jangkitan kuman pada gusi dan juga pada ligamen yang memegang gigi. Ini menyebabkan poket gusi menjadi dalam dan bakteri dapat bersembunyi di situ. Di antara tanda tanda penyakit gusi ialah
- gusi bengkak dan merah
- gusi berdarah apabila disentuh
- gusi sakit
- nanah keluar dari gusi yang bengkak
- gigi bergoyang
- gigi sensitif
- sakit pada gigi ketika mengunyah
- terdapat karang gigi (lapisan keras yang berwarna kehitaman atau kekuningan di leher leher gigi)
Dokter gigi dapat merawat penyakit gusi dan membersihkan gigi dari plak dan karang gigi sehingga dapat menghilangkan bau pada mulut.
6. Periksa dengan dokter gigi untuk pemeriksaan paling kurang setahun sekali
Sering tidak disadari bahwa kita mempunyai masalah gigi dan gusi jika tidak melakukan pemeriksaan ke dokter gigi. Jika telah terasa sakit, maka tahap kerusakan atau penyakit gusi telah serius. Untuk itu lebih baik melakukan pemeriksaan untuk pencegahan.
7. Selain itu ada beberapa cara yang yang dapat dilakukan oleh orang yang berpuasa untuk mencegah mulut berbau.
Ini dapat dilakukan saat sahur untuk menjaga napas tetap segar selama puasa dengan memakan makanan makanan berikut :
1. Yoghurt
Sebuah penelitian terbaru menemukan makan yoghurt setiap hari dapat mengurangi tingkat penyebab bau mulut. Hal ini karena yoghurt dapat menyingkirkan bakteri. Plak pada mulut serta penyakit gusi juga bias berkurang. Sebaiknya, pastikan yoghurt yang dikonsumsi tidak memiliki rasa dan tanpa gula (plain yoghurt).
2. Apel, Wortel & Seledri
Ketiga jenis sayur dan buah ini ampuh melawan bau mulut. Sayuran ini bias digabungkan menjadi jus. Pada dasarnya semua jenis buah dan sayur yang kaya serat dapat memerangi aroma mulut yang tidak sedap.
3. Makanan Kaya Vitamin C
Jeruk, melon dan stroberi merupakan makanan yang kaya akan vitamin C. Vitamin C akan membuat bakteri tidak hinggap di mulut. Vitamin ini juga bagus dikonsumsi agar terhindar dari penyakit gusi yang juga menjadi penyebab bau mulut. Sebaiknya konsumsi vitamin C dari makanan bukan suplemen. Bagi sebagian orang, mengonsumsi suplemen vitamin C dapat menganggu pencernaan. Tentunya ketika pencernaan terganggu maka akan berpengaruh pada aroma mulut yang tidak sedap.


Anda juga bisa mendownload file Powerpointnya DISINI!!!
 

Daftar pustaka:
·   http://www.forkom-jerman.org/index.php?option=com_content&view=article&id=99:bau-mulut-halitosis-saat-berpuasa&catid=38:konsultasi-kesehatan&Itemid=86
Previous
Next Post »

Pages