BENARKAH COKLAT BIKIN GEMUK
?
Pertanyaannya
sekarang adalah apa yang terkandung dalam coklat sehingga membuat coklat bisa
bermanfaat bagi kesehatan? Saya akan mencoba memberikan sedikit ulasan berdasarkan
data-data yang saya peroleh. Ada baiknya pula kita mengetahui komposisi yang
terkandung dalam coklat. Berikut komposisi yang terdapat dalam coklat:
1. Asam Stearat (35%)
dan Asam Palmitat (25%).
2. Asam Oleat (35%)
dan Asam Linoleat (3%).
3. Gula (Sukrosa).
4. Theobromine.
5. Polyphenol.
6. Phenyletylamine
7. Katekin.
Suatu studi epidemiologis telah dilakukan pada
mahasiswa Universitas Harvard yang terdaftar antara tahun 1916-1950.Dengan
menggunakan food frequency questionnaire berhasil dikumpulkan informasi tentang
kebiasaan makan permen atau coklat pada mahasiswa Universitas Harvard.Dengan
mengontrol aktivitas fisik yang dilakukan, kebiasaan merokok, dan kebiasaan
makan ditemukan bahwa mereka yang suka makan permen/coklat umurnya lebih lama satu
tahun dibandingkan bukan pemakan.Diduga antioksidan fenol yang terkandung dalam
coklat adalah penyebab mengapa mereka bisa berusia lebih panjang.Coklat
mengandung polyphenol dalam jumlah yang cukup tinggi dan bisa berfungsi sebagai
antioksidan. Senyawa phenolik ini dapat menurunkan resiko penyakit jantung
dengan cara mencegah oksidasi dan pengendapan senyawa lemak dalam darah pada
pembuluh darah serta merusak lipoprotein Low Density Lipid (lemak jahat).
Fenol ini juga banyak ditemukan pada anggur
merah yang sudah sangat dikenal sebagai minuman yang baik untuk kesehatan
jantung. Coklat mempunyai kemampuan untuk menghambat oksidasi kolesterol LDL
(kolesterol jahat) dan meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga dapat
mencegah risiko penyakit jantung koroner dan kanker.Lemak pada coklat, sering
disebut cocoa butter, sebagian besar tersusun dari lemak jenuh (60%) khususnya
stearat. Tetapi lemak coklat adalah lemak nabati yang sama sekali tidak
mengandung kolesterol. Kandungan stearat yang tinggi pada coklat disinyalir
menjadi penyebab mengapa lemak coklat tidak sejahat lemak hewan. Telah sejak
lama diketahui bahwa stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu
kolesterol darah. Mengapa?Stearat ternyata dicerna secara lambat oleh tubuh
kita dan juga diabsorpsi lebih sedikit.Sepertiga lemak yang terdapat dalam
coklat adalah asam oleat yaitu asam lemak tak jenuh.Asam oleat ini juga dominan
ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania
yang banyak mengkonsumsi asam oleat dari minyak zaitun menyimpulkan efek
positip oleat bagi kesehatan jantung.Selain itu, Peneliti Univeristas
California juga menemukan flavan-3-ols, senyawa yang ditemukan dalam coklat ini
dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.
Siapa yang tak suka coklat?
Makanan ini bukan saja menjadi favorit anak-anak, namun remaja, dewasa bahkan
lanjut usiapun ada yang menyukainya. Tidaklah mengherankan karena coklat
yang tergolong dalam gula-gula karena manisnya ini memiliki rasa yang khas dan
membuat sebagian besar wanita suka memakannya.
Coklat yang beredar di pasaran
bermacam-macam jenisnya, ada yang murah dan ada juga yang mahal. Makanan
ini dijadikan salah satu gift wajib oleh para anak muda pada kekasihnya di hari
kasih sayang, karena coklat dan wanita seolah dua hal yang tak
terpisahkan. Namun tahukah anda bahwa tak sedikit wanita yang
menghindarinya dengan alasan takut gemuk? Memang banyak mitos yang
beredar tentang makanan ini, ada yang mengatakan bahwa coklat dapat membuat
tubuh menjadi gemuk bila terlalu sering mengkonsumsinya karena kandungan gula
dan lemaknya, namun benarkah coklat bikin gemuk?
Menurut hasil penelitian yang
dilakukan oleh seorang dokter dari Amerika Serikat, Dr. Beatrice Golomb
ternyata komposisi kalori dalam coklat memiliki pengaruh penting dalam
peningkatan berat badan. Kalori dan kandungan nutrisi dalam coklat akan merangsang metabolisme
tubuh untuk bekerja lebih keras, sehingga proses pembakaran lemak lebih
sempurna.
Penelitian yang dilakukan pada 927
responden yang terdiri dari pria dan wanita ini memberikan hasil yang cukup
mengejutkan, karena ternyata responden yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi coklat memeliki indeks massa
tubuh yang lebih ringan bila dibandingkan responden yang jarang atau tidak
mengkonsumsi coklat. Artinya bahwa coklat tidak berpengaruh terhadap
kenaikan berat massa tubuh. Bahkan penelitian ini justru menujukkan bahwa
kandungan epicatechin dalam coklat dapat meningkatkan jumlah mitokondria yang bertugas
melakukan pembakaran. Epicatechin inilah yang berperan dalam menurunkan berat
badan.
Meskipun cokelat mengandung banyak kalori,tapi
menurut penelitian,mereka yang makan cokelat secara rutin setiap hari memiliki
lemak tubuh lebih sedikit dibandingkan yang jarang makan cokelat.Para peneliti
berasumsi kalau kalori yang terdapat dalam cokelat bukanlah kalori biasa.justru
kandungan yang terdapat pada cokelat akan membuat metabolisme dalam tubuh
bekerja lebih keras seperti yang dilansir oleh Daily Mail.Artinya, cokelat bisa
mengimbangi lemak-lemak yang sudah lama tertumpuk dalam tubuh.Karena bahan –
bahan yang terkandung dalam cokelat ini bisa menjadi sebagai penganan yang
memiliki kemampuan untuk menetralkan lemak dalam tubuh.
Walaupun begitu, studi yang dilakukan
di Amerika Serikat ini tidak mengatakan secara spesifik cokelat seperti apa
yang baik untuk tubuh.Dr Beatrice Golomb yang merupakan pemimpin dari
penelitian ini mengatakan, ” Penemuan kami menunjukkan bahwa komposisi kalori
juga berperan memberi pengaruh pada berat badan.Jadi jumlah kalori saja tidak
cukup.Seperti pada kasus cokelat ini, adalah kabar yang sangat bagus bagi
mereka yang hobi makan cokelat maupun yang hanya iseng2 ingin mencoba,”
Kesimpulan tersebut dapat dibuat
karena Dr Beatrice telah melakukan penelitian terhadap 972 pria dan wanita yang
sering makan cokelat.Awalnya, penelitian tersebut dilaksanakan untuk
mempelajari statins, yaitu sejenis obat untuk menurunkan kolesterol.
Partisipan yang tidak memiliki riwayat
penyakit jantung tersebut diajukan sejumlah pertanyaan seputar pola diet dan
gaya hidup mereka.Salah satu pertanyaan tersebut, ‘Berapa banyak Anda
mengonsumsi cokelat dalam seminggu?Selain itu, indeks massa tubuh mereka juga
sudah dicatat.
Dan hasil temuan mereka sungguh
mengejutkan.Hasil studi menunjukkan bahwa responden yang lebih sering makan
cokelat dalam seminggu, secara statistik memiliki indeks massa tubuh yang lebih
rendah dibandingkan pemakan cokelat biasa (tidak terlalu sering).
Penelitian tersebut juga membawa
pengaruh bahwa banyak sedikitnya cokelat tidak terlalu berpengaruh terhadap
naik atau turunnya berat badan.Justru, cokelat mengandung zat yang dapat
melancarkan metabolisme dalam tubuh.Salah satu contoh senyawa kimianya adalah
Epicatechin yang terkandung dalam cocoa, telah terbukti meningkatkan jumlah
mitokondria (tempat berlangsungnya respirasi sel, metabolisme asam lemak, dan
penghasil energi.)
Epicatechin ini bermanfaat untuk
menurunkan berat badan dengan mitokondria bertugas membakar kalori.Cokelat juga
mengandung thebromine, antioksidan di dalam biji cocoa yang menimbulkan rasa
pahit.Zat ini sering sekali digunakan untuk merawat pederita hipertensi,
memperluat pembuluh darah dan meningkatkan kesehatan jantung.
Walaupun begitu, tetaplah
ingat bahwa suatu yang berlebihan tidak akan berdampak baik bagi kesehatan
tubuh.Meskipun penelitian menunjukkan kalau cokelat tidak berdampak pada
penambahan berat badan, tetap batasi konsumsinya.Makan cokelat setiap hari
boleh, tetapi dalam porsi kecil.
Jadi terjawab sudah pertanyaan
benarkah coklat menaikkan berat badan dan dapat disimpulkan bahwa korelasi
coklat dengan kenaikan berat badan hanyalah mitos. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut ternyata mengkonsumsi coklat justru memberi pengaruh
positif dalam program diet atau program menurunkan indeks massa tubuh.
Sehingga dengan demikian anda tidak perlu lagi khawatir bahwa tubuh akan
menjadi gemuk karena mengkonsumsi coklat.
Anda juga bisa mendownload file
Powerpointnya DISINI!!!
Sumber
:
http://artikelduniawanita.com/benarkah-coklat-bikin-gemuk.html
1 comments:
Write commentsEmoticonEmoticon